Kelayakan Ruang Huni dan Lingkungan Perumahan Berbasis Konsep Humanis = The Feasibility Space and Housing Environtment Based on Humanis Concept

Perumahan berkembang kuat pada wilayah sub urban Kota Palu, salah satu penyebabnya adalah dampak bencana alam 2018, yang telah menyebabkan sebagian warga kehilangan tempat tinggal. Penyediaan perumahan tersebut menimbulkan berbagai permasalahan yang tidak memenuhi standar perencanaan perumahan dan permukiman yang nyaman dan sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kondisi ruang layak huni dan lingkungan dalam perumahan, serta menyusun peningkatan ruang layak huni dan lingkungan perumahan berbasis konsep humanis. Penelitian ini berlokasi di Perumahan BTN Lasoani Indah II, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Lokasi diambil berdasarkan letak geografis, dan tidak terletak dalam zona rawan bencana likuifaksi, tsunami, dan garis patahan, serta berada dalam wilayah sub urban Kota Palu. Data sekunder adalah dokumen terkait BPS kecamatan dan dokumen RTRW Kota Palu. Data primer berasal dari kuesioner yang didistribusikan secara acak sederhana, serta menggunakan data pengamatan langsung dilapangan yang berkaitan dengan kondisi lingkungan perumahan, konektivitas jaringan. Analisis penilitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, analisis spasial, dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang huni masyarakat masih masuk dalam kategori belum layak, yang ditinjau dari ketersediaan RTH yang kurang, kepadatan bangunan > 60%, dan konsumsi energi listrik yang menggunakan AC. Sedangkan kelayakan lingkungan termasuk dalam kategori belum layak huni, ditinjau dari pemanfaatan jalan sebagai ruang interaksi publik, kawasan permukiman belum terlayani dengan rute angkutan publik, dan belum mengikuti konsep hunian berimbang. Arahan peningkatan ruang layak huni perumahan yang berkepadatan tinggi dan keterbatasan ruang terbuka hijau, maka berdasarkan analisis AHP merekomendasikan pemanfaatan lahan dan dinding pekarangan dengan konsep vertical garden, rumah tanpa pagar, dan dapat dimanfaatkan sebagai community garden, dengan demikian konsep tersebut juga dapat mendukung penghematan penggunaan listrik dari aspek penghawaan (AC). Peningkatan lingkungan layak huni dari aspek jaringan jalan yang ramah lingkungan dan ramah manusia dapat menggunakan konsep complete street yang dilengkapi dengan jalur hijau, pulau jalan, dan traffic calmng untuk mereduksi polusi suara dan mengurangi kecepatan kendaraan, serta menyediakan angkutan bus/ massal.

Keywords : Layak Huni, Lingkungan Perumahan, Konsep Humanis, Palu