Penyelenggaraan Makanan di Pondok Pesantren Immim Putra Kota Makassar = Food Service at Immim Putra Islamic Boarding School Makassar city

Nurainun Putri Penyelenggaraan Makanan di Pondok Pesantren Immim Putra Kota Makassar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sistem
penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Immim Putra Kota Makassar, termasuk pelaksanaan input, proses, dan output penyelenggaraan makanan.
Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Immim Putra Kota Makassar. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pengamatan observasional. Total informan sebanyak empat orang. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan cara teknik purposive sampling dan snowball sampling. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan input dalam
penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren Immim Putra Makassar masih terdapat kekurangan, yaitu biaya yang dianggarkan masing kurang, tidak adanya pembagian tugas yang jelas untuk tenaga dapur, pada proses penyelenggaraan
makanan tenaga dapur tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), serta tidak terdapat ruang penyimpanan makanan segar/basah atau lemari es. Sistem penyelenggaraan makanan yang ada di Pondok Pesantren Immim Putra Makassar menggunakan system swaklola. Dalam pelaksanaan, masih terdapat kekurangan yaitu proses penerimaan dilakukan secara langsung dan buta, tidak melakukan perhitungan kebutuhan santri untuk perencanaan makanan, serta tidak ada standar
porsi yang jelas. Output penyelenggaraan makanan di PPIP, dapat disimpulkan sebagai berikut mutu makanan dapat diterima dan analisis rata-rata zat gizi untuk nilai energi.
Disimpulkan bahwa pada tahap input masih belum terpenuhui karena biaya yang dianggarkan sangat kecil sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan individu santri. Tahap proses masih terdapat beberapa kekurangan seperti tidak tersedianya
tempat penyimpanan bahan makanan segar, dan tidak ada proses penimbagan pada saat penerimaan dan pengolahan, tidak terdapat standar porsi yang jelas, serta proses penyimpanan bahan makanan kering masih menggunakan metode FIFO. Tahap output, mutu makanan sudah daoat diterima, namun menu yang
disajiakan sangat kueang bervariasi, nilai gizi makanan yang disajikan rata-rata hanya menerima 50% dari total kebutuhan harian.
Kata Kunci: Penyelenggaraan makanan, pondok pesantren, purposive sampling, snowball sampling.