Nurhidayat, Nurhidayat (2022) EVALUASI PENOLAKAN EKSPOR PRODUK PERIKANAN INDONESIA OLEH UNI EROPA 2011-2020 = Evaluation of Rejection of Exports of Indonesian Fishery Products by the European Union 2011 - 2020. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
L23115515_skripsi_11-07-2022 cover1.png
Download (198kB) | Preview
L23115515_skripsi_11-07-2022 1-2.pdf
Download (1MB)
L23115515_skripsi_11-07-2022 dp.pdf
Download (236kB)
L23115515_skripsi_11-07-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Nurhidayat. L23115515. “Evaluasi Penolakan Ekspor Produk Perikanan Indonesia Oleh Uni Eropa 2011 - 2020” dibimbing oleh Nursinah Amir sebagai Pembimbing Utama dan Fahrul sebagai Pembimbing Pendamping serta diuji oleh Metusalach dan Syahrul sebagai Penguji. Permasalahan utama dalam kegiatan ekspor maupun impor produk pangan adalah pemberlakuan standar oleh masing-masing negara tidak sejalan dengan yang diterapkan di beberapa industri, sehingga hal ini kadang kala menyebabkan terjadinya penolakan produk perikanan Indonesia di negara importir. Oleh karena itu, aspek mutu dan keamanan hasil perikanan merupakan hal yang sangat penting dan menentukan daya saing produk di dunia internasional, mengingat konsumen negara maju merupakan konsumen dengan tingkat kepekaan yang tinggi dalam hal mutu dan keamanan produknya Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis produk perikanan yang mengalami penolakan dan alasan penolakannya, dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penolakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif yang memberikan gambaran dan penjelasan terhadap data yang diperoleh agar dapat menjadi sebuah informasi.Perkembangan jumlah kasus penolakan produk perikanan di Indonesia oleh Uni Eropa periode 2011 – 2020 fluktuatif tapi relative stabil dengan penolakan tiap tahun yang tidak jauh berbeda. Penyebab penolakan produk perikanan Indonesia ke Uni Eropa dikelompokkan menjadi 5 penyebab yaitu logam berat, antibiotik, bakteri patogen, bahaya kimia selain logam berat dan penyebab lainnya yang tidak terkait dengan kategori bahaya keamanan pangan. Bahaya logam berat menduduki peringkat pertama yang menjadi penyebab penolakan dengan jumlah 571 kasus dengan merkuri sebagai penyebab paling sering terjadi yaitu 491 kasus, menyusul kadium dengan jumlah 48 kasus dan terakhir timbal dengan jumlah 32 kasus.Penolakan ekspor produk perikanan Indonesia oleh Uni Eropa periode 2011- 2020 tergolong masih rendah dan yang paling sering mengalami penolakan adalah tuna, sementara jenis alasan penolakan yang paling sering ditemukan adalah merkuri. Analisis diagram Pareto menunjukkan bahwa masalah utama (vital few) penyebab penolakan produk perikanan Indonesia oleh Uni Eropa periode 2011- 2020 adalah jenis alasan Merkuri, histamin dan salmonella, sementara analisis diagram sebab akibat mengindikasikan bahwa faktor utama penolakan produk perikanan adalah faktor manajemen.
Kata Kunci : Penolakan Ekspor, Produk Perikanan, Uni Eropa
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 16 Aug 2022 02:12 |
Last Modified: | 16 Aug 2022 02:12 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/18022 |