Analisis Kelelahan Kapal FSO Menjadi FPSO = Fatigue Analysis of FSO Ship to be FPSO

FSO dan FPSO berfungsi untuk menyimpan minyak hasil pengeboran minyak lepas pantai dan memindahkan minyak ke kapal tanker. Perbedaan terletak pada proses pengolahan minyak. Pada kapal FPSO, minyak diolah pada saat sebelum proses offloading, sedangkan pada kapal FSO minyak tidak diproses. Konversi kapal merupakan perubahan jenis muatan kapal menjadi muatan yang lebih menguntungkan dibandingkan muatan kapal sebelum dikonversi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur kapal FSO sebelum dan sesudah dikonversi menjadi kapal FPSO. Analisis kelelahan struktur kapal dilakukan dengan menggunakan metode Palmgren-Miner berdasarkan kurva S-N dengan mencari nilai tegangan signifikan (stress significant), jumlah dari siklus kegagalan (number of cycle) dan rentang tegangan (stress range) yang menghasilkan umur kapal FSO dan FPSO. Pengaruh tegangan rata-rata (von mises stress) dan spektrum gelombang JONSWAP akan mempengaruhi nilai dari momen dan gaya yang bekerja pada kapal yang mempengaruhi waktu terjadinya 1 siklus kelelahan (mean zero crossing period) lebih cepat apabila beban yang diterima lebih besar yaitu sebasar tegangan maksimal sebesar 127,46 N/mm^2 dan tegangan minimal sebesar 0,75 N/mm^2 pada kapal FSO Surya Putra Jaya dengan periode 3,86 detik, sedangkan untuk kapal FPSO milik PT. Pertamina didapatkan tegangan maksimal sebesar 262,32 N/mm^2 dan tegangan minimal sebesar 1,63 N/mm^2 dengan periode 3,51 detik. Selain itu, pengaruh S-N curve pada nilai siklus yang diizinkan (N) untuk penggunaan siklus rentang tegangan (stress range) dari ANSYS dan nilai tegangan referensi (reference stress) berbanding lurus dengan umur pada umur struktur kapal. Sehingga pada kapal FSO menjadi lebih lama yaitu 28 tahun dibandingkan umur kapal FPSO yaitu 24 tahun.

Keywords : FSO, FPSO, JONSWAP, von mises stress, Palmgren-Miner, kelelahan