STUDI KARAKTERISTIK BATUAN DASAR DAN GEOKIMIA UNSUR PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT DI BUKIT HASAN DAN BUKIT MAHALONA PT VALE INDONESIA Tbk = STUDY OF BASIC ROCK CHARACTERISTICS AND GEOCHEMISTRY OF ELEMENTS ON LATERITE NICKEL DEPOSITS IN HILLSHASAN AND MAHALONA HILLS PT VALE INDONESIA Tbk


Rahman, Yusri (2021) STUDI KARAKTERISTIK BATUAN DASAR DAN GEOKIMIA UNSUR PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT DI BUKIT HASAN DAN BUKIT MAHALONA PT VALE INDONESIA Tbk = STUDY OF BASIC ROCK CHARACTERISTICS AND GEOCHEMISTRY OF ELEMENTS ON LATERITE NICKEL DEPOSITS IN HILLSHASAN AND MAHALONA HILLS PT VALE INDONESIA Tbk. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D62116302_skripsi_cover1.jpg

Download (278kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D62116302_skripsi_bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D62116302_skripsi_daftar pustaka.pdf

Download (98kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D62116302_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Endapan laterit nikel Soroako yang terdapat di bagian tengah Pulau Sulawesi merupakan sumber utama nikel di Indonesia. Endapan laterit nikel PT. Vale Indonesia Tbk, Soroako terdiri dari dua tipe berdasarkan tingkat serpentinisasi batuan asalnya yaitu: tipe barat dan tipe timur. Bijih tipe barat berasal dari hasil pelapukan kimia batuan dunit tak terserpentinkan; sedangkan bijih tipe timur dibentuk oleh hasil pelapukan kimia batuan ultramafik yaitu lersolit dengan tingkat serpentinisasi sedang hingga tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik kimia endapan nikel laterit pada Bukit Hasan dan Mahalona dengan menganalisis peran batuan dasar terhadap perkembangan endapan nikel lateritnya. Data yang diolah merupakan data hasil pengeboran, 41 titik bor di Bukit Hasan dan 63 titik bor di Bukit Mahalona. Metode yang digunakan adalah petrografi dan XRF (X-ray fluorescence spectrometry). Berdasarkan analisis petrografi diketahui bahwa batuan dasar di Bukit Hasan merupakan batuan dunit yang disusun dominan oleh olivin, dengan tingkat serpentinisasi yang rendah. Sedangkan di Bukit Mahalona batuan dasarnya adalah peridotit jenis harsburgit dan lerzolit, dengan tingkat serpenpentinisasi yang tinggi, yang dicirikan oleh tekstur mesh/jala, tekstur bastit, dan tekstur flame. Hasil analisis XRF menunjukkan bahwa unsur-unsur Ni, Fe, SiO2, Cr, MgO dan Mn pada Bukit Hasan relatif lebih tinggi disebabkan batuan penyusunnya adalah dunit yang mengandung > 90% olivin. Sedangkan khusus di Bukit Mahalona konsentrasi unsur Al dan Ca umumnya relatif lebih tinggi disebabkan batuan dasarnya adalah peridotit yang dominan disusun oleh piroksen. Kadar nikel (Ni) di Bukit Hasan lebih tinggi dibandingkan Bukit Mahalona karena batuan dasarnya adalah dunit yang mempunyai tingkat serpentinisasi rendah.

Kata kunci : Nikel Laterit, Batuan Dasar, Serpentinisasi, XRF (X-ray fluorescence spectrometry), Petrografi, Soroako

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Pertambangan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 15 Aug 2022 03:10
Last Modified: 15 Aug 2022 03:10
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/17989

Actions (login required)

View Item
View Item