Pemetaaan Rawan Kekeringnn di Daerah Aliran Sungai Mata Allo = Mapping Of Drought- Prone Areas In The Mata Allo Watershed


Nirwana, Eka (2022) Pemetaaan Rawan Kekeringnn di Daerah Aliran Sungai Mata Allo = Mapping Of Drought- Prone Areas In The Mata Allo Watershed. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
M11115347_skripsi_20-07-2022 cover1.png

Download (173kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
M11115347_skripsi_20-07-2022 1-2.pdf

Download (894kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
M11115347_skripsi_20-07-2022 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
M11115347_skripsi_20-07-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Eka Nirwana (M111 15 347). Pemetaan Rawan Kekeringan Di Daerah Aliran Sungai Mata Allo di bawah bimbingan Roland A. Barkey dan Daud Malamassam
Kekeringan merupakan hubungan antara ketersedian air di bawah rata-rata minimal kebutuhan air untuk hidup,lingkungan maupun ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekeringan tahun 2018 dan proyeksinya tahun 2032 serta mengetahui perbandingan defisit kadar air tanah di DAS Mata Allo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model SWAT (Soil and Water Assessment Tool). Input data dalam Model SWAT adalah kemiringan lereng, jenis tutupan lahan, iklim, dan jenis tanah. Output Model SWAT yang digunakan dalam menentukan tingkat kekeringan DAS, adalah nilai Kadar Air Tanah (SW). Tingkat kekeringan di DAS Mata Allo berdasarkan penutupan lahan tahun 2018 diklasifikasikan menjadi 2 kelas yaitu dengan luasan sangat rendah sebesar 45% dan rendah sebesar 55% dari total luas DAS Mata Allo, sedangkan berdasarkan rencana pola ruang tahun 2032 luasan tingkat kekeringan sangat rendah sebesar 38,51& dan rendah sebesar 61,49%. Dari gambaran penelitian ini, dapat dikategorikan bahwa tingkat kekeringan di DAS Mata Allo masih tergolong sangat rendah dan rendah, meskipun dengan penerapan Pola Ruang pada tahun 2032 terjadi perubahan luasan yang sangat rendah menjadi sedikit tinggi kerentanannya menjadi rendah. Gambaran tingkat kekeringan di DAS Mata Allo ini juga tergambarkan dari nilai kadar air tanah DAS yang ada. Perubahan tingkat kekeringan yang terjadi pada tahun 2018 ke tahun 2032 terjadi di beberapa sub DAS yang mengalami deficit kadar air tanah seperti Sub DAS Sub DAS 34, 35, 47, 58, 59, 61, 63, 64, 66, 74, 79, 82, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 93, 94, 96, 98, 100, 101, 102, 103, 105, 107, dan 109 di Kecamatan Mengkendek, Curio, Alla, Baroko, Masalle, Anggeraja, Baraka, Malua, Buntu Batu dan Enrekang.

Kata Kunci: DAS Mata Allo; Tingkat Bahaya Kekeringan; Metode SWAT

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions (Program Studi): Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 15 Aug 2022 02:37
Last Modified: 15 Aug 2022 02:37
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/17954

Actions (login required)

View Item
View Item