Haryum, Muh.tommy Anugro (2021) relasi kuasa antar uwa pada komunitas masyarakat tolotang di kabupaten sidrap. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
E11116309_skripsi_cover1.jpg
Download (241kB) | Preview
E11116309_skripsi_bab 1-2.pdf
Download (834kB)
E11116309_skripsi_dp.pdf
Download (962kB)
E11116309_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Kepemimpinan masyarakat adat di Indonesia sangat berbeda pelaksanaannya dengan praktik kepemimpinan modern pada saat sekarang ini, serta model kepemimpinan masyarakat adat juga bervariasi dan disesuaikan dengan tempat di mana mereka berada. Pada setiap komunitas manusia memiliki struktur sosial atau tatanan baku yang disepakati serta fungsi yang melekat pada setiap bagian struktur sosial tersebut.
Pada kedudukan atau posisi, peranan, dan pola kepemimpinan serta faktor-faktor yang pengikat yang dapat diterapkan dalam bentuk tatanan baku. Sebab dalam suatu komunitas sangat perlu adanya Pattern yang berfungsi sebagai pengatur tingkah laku setiap anggota komunitasnya. Seperti halnya dengan Seperti pada struktur masyarakat tolotang yang berada di Kelurahan Amparita, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidenreng Rappang.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan beserta sumber kekuasaan Uwata dan Uwa dalam struktur komunitas masyarakat tolotang dan Mengetahui hubungan relasi politik antara uwa dalam struktur masyarakat tolotang. Penulis juga melakukan studi kasus dengan dasar penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai informan kunci yang dianggap dapat menjawab bagaimana relasi horisontal dan vertikal antar uwa di kelurahan amparita kabupaten sidrap. adapun pendekatan, konsep dan teori yang digunakan yaitu Konsep Teori Kekuasaan dan Konsep Kepemimpinan.
Pada hasil penelitian ini, ditemukan gambaran dalam struktrur masyarakat adat tolotang di Kelurahan Amparita yang memiliki bentuk relasi kuasa yang bersifat vertikal dan bersifat horizontal. Kekuasaan yang bersifat vertikal dimiliki oleh Uwatta sebagai pemimpin tertinggi dalam struktur masyarakat adat tolotang. Hubungan yang bersifat vertikal ini biasanya keputusan yang diambil terkait acara adat dan ritual keagaamaan. Sementara kekuasaan yang bersifat horizontal terbangun antara para pemangku adat berdasarkan wilayah masing – masing dalam relasi hal antar uwa. Hubungan tersebut bisanya terbangun antara uwa sebabkan oleh masalah yang dihadapi oleh umatnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 10 Aug 2022 01:28 |
Last Modified: | 10 Aug 2022 01:28 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/17896 |