STUDI KELEMBAGAAN SAYYANG PATTU'DUQ DALAM MENCIPTAKAN INTEGRASI MASYARAKAT DI DESA PAMBUSUANG, KECAMATAN BALANIPA, KABUPATEN POLEWALI MANDAR.


Fitriani . R, Fitriani . R (2021) STUDI KELEMBAGAAN SAYYANG PATTU'DUQ DALAM MENCIPTAKAN INTEGRASI MASYARAKAT DI DESA PAMBUSUANG, KECAMATAN BALANIPA, KABUPATEN POLEWALI MANDAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
E031171302_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of Bab I & II] Text (Bab I & II)
E031171302_skripsi_bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
E031171302_skripsi_cover1.jpg

Download (281kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
E031171302_skripsi_dp.pdf

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Fitriani. R, E031171302, “Studi Kelembagaan Sayyang Pattu’duq Dalam menciptakan Integrasi Masyarakat di Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar” . Dibimbing oleh Dr. Suparman Abdullah, M.Si dan Dr. Rahmat Muhammad, M.Si. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi dan peran budaya sayyang pattu’duq dalam menciptakan integrasi masyarakat di Desa Pambusuang.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember hingga januari 2021 di Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar sebagai tempat berlangsungnya penelitian. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan dasar penelitian study kasus dengan subyek penelitian adalah 5 orang yang terdiri dari masyarakat yang melaksanakan budaya sayyang pattu’duq, tokoh agama, budayawan, dan aparat pemerintah desa.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa budaya sayyang pattu’duq merupakan upacara adat yang diselenggarakan untuk memberikan apresiasi kepada anak yang telah khatam Al-Qur’an. Masyarakat Desa Pambusuang memaknai budaya Sayyang Pattu’duq sebagai suatu yang bernilai dan memiliki fungsi sebagai memberikan pedoman untuk bertingkah laku atau berbuat dilingkungan masyarakat hal ini dapat dilihat sayyang pattu’duq dijadikan motivasi agar rasa cinta kepada ajaran-ajaran agama dalam hal ini khususnyah agama islam semakin dapat ditingkatkan dengan semakin rajinnya menamatkan Al-Qur’an, perayaan sayyang pattu’duq juga bermaksud untuk menghimpun dan mempersatukan masyarakat agar tercipta integrasi di masyarakat melalui keunikan dari perayaannya yang membuat masyarakat merasa tertarik untuk menyaksikan serta ikut dalam perayaan tersebut. Pada budaya sayyang pattu’duq terdapat 2 macam integrasi antara lain integrasi normatif dan integrasi fungsional Masyarakat memaknai budaya sayyang pattu’duq sebagai sesuatu yang bernilai dan memiliki estetika tinggi, sehingga tidak heran budaya sayyang pattu’duq bagaikan magnet di masyarakat untuk dikunjungi sehingga budaya ini tetap eksis di tanah mandar. budaya sayyang pattu’duq digolongkan kedalam tiga macam eksistensi yaitu eksistensi etik, eksistensi etis dan eksistensi religius.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: integrasi, sayyang pattu’duq, eksistensi
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 03 Aug 2022 00:58
Last Modified: 03 Aug 2022 00:58
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/17764

Actions (login required)

View Item
View Item