IMPLEMENTASI BUDAYA KOMUNIKASI ORGANISASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL PASANG RI KAJANG DALAM MENDORONG PROGRAM PEMBANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA = THE IMPLEMENTATION OF ORGANIZATIONAL COMMUNICATION CULTURE BASED ON LOCAL WISDOM PASANG RI KAJANG IN ENCOURAGING ENVIRONMENTALLY FRIENDLY DEVELOPMENT PROGRAMS FOR THE REGIONAL GOVERMENT OF BULUKUMBA REGENCY

ABSTRAK

EMIL FATRA : Implementasi Budaya Komunikasi Organisasi Berbasis Kearifan Lokal Pasang Ri Kajang Dalam Mendorong Program Pembangunan Ramah Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba. (dibimbing oleh : Muh. Iqbal Sultan dan Tuti Bahfiarti).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kategorisasi budaya komunikasi organisasi berbasis kearifan lokal Pasang Ri Kajang dan mengimplementasikan budaya komunikasi organisasi berbasis kearifan lokal Pasang Ri Kajang serta mengemukakan faktor-faktor penghambat pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam mengimplementasikan budaya komunikasi berbasis kearifan lokal Pasang Ri Kajang.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian etnografi komunikasi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam (indepth interview) dan dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposif sampling menurut posisi jabatan dan kedudukan kerja dalam organisasi pemerintahan di Kabupaten Bulukumba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada beberapa bentuk kategorisasi budaya komunikasi organisasi yang diterapkan pada pemerintahan Kabupaten Bulukumba saat ini, yaitu prinsip Lambusu na Gattang artinya jujur dan taat aturan serta disiplin, Palampa Paunnu yang artinya sikap keterbukaan, Assipakatau yang artinya menciptakan harmonisasi dan rasa saling menghargai, dan Sipatuntung yang artinya saling mendorong dan memotivasi. Selanjutnya hasil penelitian juga menunjukkan implementasi budaya komunikasi organisasi berbasis kearifan lokal Pasang Ri Kajang yaitu, melalui pestival adat tahunan, melalui prinsip Kamase-masea yang berarti kesederhanaan, Allemo Si Batu yang artinya mari bersatu, dan adanya budaya Siri. Hasil penelitian ini juga menunjukkan faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam mengimpelentasikan budaya organisasi berbasis kearifan lokal Pasang Ri Kajang yaitu, faktor pendukung yaitu pertama, adanya bantuan dana Hibah. Kedua kuatnya adat lokal setempat. Kemudian faktor internal yaitu kurangnya literasi dan seminar dan faktor eksternal yaitu perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Keywords : Implementasi, Budaya Komunikasi Organisasi, Kearifan Lokal Pasang Ri Kajang, Pembangunan dan Bulukumba.