HASIL FUNGSIONAL PASCA HIP ARTHROPLASTY PADA PASIEN HIP OSTEOARTHRITIS :KAJIAN SISTEMATIS DAN META-ANALISIS

Latar Belakang: Osteoartritis adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius dengan penyakit simptomatik yang sering terjadi pada 9% pria dan 11% wanita..Osteoartritis merupakan salah satu penyebab utama rasa sakit dan disabilitas pada tulang pasien serta merupakan jenis peradangan pada sendi panggul yang paling umum terjadi. Angka kejadian osteoartritis meningkat seiring bertambahnya usia dan secara tidak langsung meningkatkan permintaan Hip Arthroplasty karena ketika pengobatan konservatif gagal untuk mengurangi rasa sakit dan disfungsi panggul yang disebabkan oleh osteoarthritis, Total Hip Arthroplasty (THA) atau operasi penggantian sendi panggul merupakan salah satu perawatan bedah yang dapat meredakan nyeri yang signifikan dan dapat meningkatan fungsi fisik.Kajian sistematis dan meta-analisis ini bertujuan untuk mengetahui derajat pemulihan setelah dilakukan Hip Arthroplasty dengan menggunakan dua metode pengukuran yaitu derajat pemulihan yang dilaporkan sendiri oleh pasien dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran secara kuantitatif kapasitas fungsional dalam melakukan aktivitas.
Metode: Pada kajian ini dilakukan pencarian studi literatur menggunakan kata kunci yang sesuai topik, kemudian dilakukan penyaringan dengan kriteria yang telah ditentukan. Meta-analisis dilakukan dengan memasukkan memasukkan angka Mean dan Standard deviation sebelum operasi dan setelah operasi untuk mengukur Mean difference dari studi yang memenuhi kriteria untuk dimasukkan pada analisis kuantitatif.
Hasil: Dari 903 studi diperoleh 14 studi yang sesuai kriteria kemudian dilakukan sintesis kuantitatif meta-analisis. Hasilnya menunjukkan bahwa derajat pemulihan yang dilaporkan sendiri oleh pasien dengan menggunakan Western Ontario and McMaster Universities Osteoarthritis
Index, Subscale Physical Function (WOMAC-PF), Short Form 36 Physical Function (SF-36-PF),Hip and disability Osteoarthritis Outcome Score dan Harris Hip Score mulai terlihat pada 1 bulan hingga 1 tahun pasca operasi. Untuk kapasitas fungsional dalam melakukan aktivitas dengan menggunakan 6 minutes walk test,timed chair rising test,timed stair climbing test dan timed up and go test, rata-rata tidak terjadi perbaikan pada 1 bulan hingga 3 bulan pasca operasi namun pemulihan mulai terlihat pada 6 bulan hingga 1 tahun pasca operasi.
Kesimpulan: Hip Arthroplasty mampu memberikan hasil fungsional yang baik yaitu pasien mengalami perbaikan dalam fungsi fisik dalam satu tahun pertama setelah operasi. Namun, kedua aspek fungsi fisik yang dinilai dalam kajian sistematis ini yaitu fungsi fisik yang dilaporkan sendiri oleh pasien dan fungsi fisik yang diukur secara kuantitatif menunjukkan derajat pemulihan yang berbeda dalam 1 tahun pertama setelah Total Hip Arthroplasty.