Makroporositas Tanah dan Sebaran Akar Tanaman Kakao pada Sistem Agroforestri Sederhana Berbasis Kakao

Latar Belakang. Makroporositas tanah didefinisikan sebagai keberadaan, sebaran, dan konektivitas pori makro di dalam tanah. Perakaran tanaman pada sistem agroforestri, termasuk agroforestri berbasis kakao sangat kompleks. Kami berhipotesis, pada sistem yang kompleks ini, perakaran kakao berkontribusi terhadap makroporositas tanah. Tujuan. Penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan distribusi akar kakao dan makroporositas tanah pada sistem agroforestri sederhana berbasis kakao. Metode. Pengamatan makroporositas tanah dilakukan menggunakan larutan methylene blue yang diinfiltrasikan ke dalam tanah menggunakan Marriote bottle. Pengamatan akar kakao dilakukan secara vertikal maupun horizontal menggunakan bingkai grid dari alumunium berukuran 40 cm x 60 cm dengan skala grid 10 cm x 10 cm. Sampel tanah dan akar di sepanjang dinding profil diambil dengan kotak akar berukuran 10 cm x 10 cm x 2 cm yang terbuat dari besi untuk diukur kerapatan panjang akar (LRV) dan berat kering akar (DRV). Hubungan kerapatan panjang akar dan berat akar terhadap pori makro tanah dianalisis menggunakan persamaan regresi linear sederhana. Hasil. Jumlah akar berkorelasi linear positif (r=0.928) dengan kerapatan panjang akar. Banyaknya akar yang tersebar di dalam tanah berkorelari kuat (r=0,696) dengan ketersediaan pori makro tanah. Kerapatan panjang akar (Lrv) dan berat akar tanaman (Drv) juga berkorelasi kuat dengan meningkatnya pori makro tanah, masing-masing dengan nilai r=0,746 dan 0,738. Sebaran akar berkorelasi positif dengan pori makro. Kesimpulan. Dalam sistem agroforestri sekalipun, perakaran kakao tetap berkaitan erat dengan sebaran pori makro tanah. Perlu dipelajari kontribusi perakaran masing-masing tanaman dalam sistem agroforestri terhadap makroporositas tanah.