Supriadi, - (2021) BENTENG-BENTENG KESULTANAN BUTON : STRATEGI KEKUASAAN KESULTANAN ABAD KE -16 -- 17 M. D3 thesis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Supriadi-Disertasi-FIB-2022.pdf.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (10MB)
Abstract (Abstrak)
Kesultanan Buton, sebagai sebuah negara memiliki begitu banyak benteng-benteng yang tersebar disepanjang wilayahnya. Bahkan Buton seringkali disebut sebagai negeri seribu benteng. Benteng sebagai budaya material, kehadirannya dalam sebuah negara tidak sebatas sebagai arsitektur pertahanan. Terdapat simbol-simbol pada benteng yang harus dibaca untuk mengungkap dibalik kehadiran sebuah benteng tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang peran benteng dalam konteks kekuasaan Kesultanan Buton.
Untuk mengungkap strategi dan relasi kuasa di Kesultanan Buton, penelitian ini menjadikan benteng sebagai obyek utama untuk dianalisis. Pengumpulan data dilakukan dengan studi Pustaka, survey lapangan dan wawancara. Teori kekuasaan Foucault digunakan sebagai panduan untuk mengungkap strategi kekuasaan Kesultanan Buton. Pembacaan kekuasaan pada benteng dilihat dengan cara menganalisa teknologi, kelengkapan, posisi benteng terhadap jalur pelayaran, serta hierarki benteng.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perbedaan teknologi pada benteng disebabkan perbedaan kekuasaan pemilik benteng. Dinding benteng bukan sebatas alat pertahanan tetapi sekaligus pembatas pemukiman kelas yang berbeda. Representasi kekuasaan juga terlihat pada kelengkapan benteng. Semakin lengkap sebuah benteng maka tingkat kekuasaan yang dimiliki senakin besar. Posisi benteng Kesultanan Buton yang berada pada daerah pesisir dan ketinggian menandakan bahwa benteng-benteng tersebut berfungsi sebagai panoptikon. Selain mengawasi jalur pelayaran sekaligus memberi pesan kepada pihak luar tentang eksistensi Kesultanan Buton. Benteng hadir untuk menciptakan keteraturan pelayaran di wilayah Kesultanan Buton. Hirarki benteng memperlihatkan bahwa kekuasaan pada Kesultanan Buton bersifat tersebar walau dalam tingkatan yang berbeda-beda. Kekuasaan tidak terkonsentrasi hanya pada satu titik yakni Sultan Buton yang bermukim di Benteng Wolio. Benteng hadir sebagai salah satu alat untuk meneguhkan kekuasaan.
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) |
Depositing User: | - Andi Anna |
Date Deposited: | 07 Jul 2022 02:11 |
Last Modified: | 07 Jul 2022 02:11 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/17480 |