Perubahan Sifat Kimia, Populasi Mikroba Penambat N dan Respon Tanaman Jagung Terhadap Lama Inkubasi Bahan Organik Pada Tanah Kawasan Smelter Nikel, Kabupaten Bantaeng

Pemberian bahan organik di dalam tanah merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesuburan tanah. Kawasan smelter nikel yang ada di Kabupaten Bantaeng memiliki sebuah restoran yang menghasilkan limbah organik dimana limbah tersebut sangat bermanfaat sebagai sumber bahan organik tanah. Bahan organik dalam tanah, tidak dapat memberikan manfaat secara langsung. Salah satu faktor yang menunjang optimalisasi bahan organik adalah waktu inkubasi di dalam tanah. Berdasarkan hal diatas, maka dilakukan penelitian terkait pengaruh lama inkubasi bahan organik terhadap sifat kimia, populasi mikroba penambat Nitorgen dan respon tanaman jagung, pada tanah kawasan smelter nikel kabupaten Bantaeng. Penelitian ini dilakukan di experimental farm Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan pola faktorial (F2F). Percobaan ini terdiri dari faktor waktu inkubasi sisa makanan (H) dengan tiga taraf yaitu H0 (tanpa bahan organik), H1 (15 hari inkubasi) dan H2 (30 hari inkubasi), dan faktor urea (N) dengan empat taraf, N0 ( tanpa urea), N1 (1,0 gram), N2 (1,5 gram) dan N3 (kombinasi perlakuan total 2,0 gram 12, jumlah satuan percobaan 36 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik berpengaruh nyata terhadap peningkatan pH, kadar N-total, C-organik, P-tersedia, K-tersedia, tinggi tanaman, kadar N, P, dan K jaringan serta meningkatkan populasi mikroba penambat N. bahan organik limbah restoran yang diperkaya urea dapat memperbaiki sifat kimia tanah, meningkatkan populasi bakteri serta nitrogen, meningkatkan tinggi tanaman dan jaringan tanaman.