POTENSI CENDAWAN RHIZOSFER PADA TEGAKAN JABON MERAH PROVENANS SIDRAP DALAM MELARUTKAN UNSUR HARA FOSFAT, NITROGEN, DAN KALIUM

Jabon merah dapat ditanam di daerah kritis untuk konservasi daerah aliran sungai, karena kemampuannya yang tinggi dalam menyerap dan menahan air. Pemeliharaan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman dapat dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme salah satunya adalah cendawan. Cendawan tanah yang menempati lapisan rhizosfer diketahui memiliki peranan penting, untuk menghasilkan fosfat, nitrogen dan kalium bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan dan kegunaan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi cendawan rhizosfer dibawah tegakan jabon merah dalam melarutkan fosfat, nitrogen dan kalium dalam mendukung pertumbuhan tanaman.
Sampel yang digunakan merupakan isolat cendawan rhizosfer koleksi Laboratorium Bioteknologi dan Pemuliaan pohon. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pembuatan media uji. Isolat yang telah diinokulasikan pada media uji kemudian nilai absorbansi diukur menggunakan spektrofotometer uv/vs. Hasil penelitian diperoleh 16 isolat yang mampu melarutkan fosfat, nitrogen, dan kalium. Cendawan rhizosfer terbaik dalam melarutkan fosfat dan nitrogen berasal dari isolat JCS 16 dari genus Gongronella dengan konsentrasi 10,48 ppm dan 154,12 ppm, dan kalium berasal dari isolat JCS 3 dari genus Trichoderma dengan konsentrasi 1800 ppm. Mikroorganisme organik yang didapatkan bisa dilanjutkan ke arah pengurangan penggunaan bahan kimia dan pencemaran untuk menjaga kelestarian lingkungan, serta dapat berfungsi sebagai pupuk, bio dekomposer, penghasil zat pengatur tumbuh dan biopestisida.