IMPLANT SURVIVAL RATE PADA PASIEN LANSIA PENDERITA HIPERTENSI: SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS

Tujuan : Untuk mendeskripsikan implant survival rate pada pasien lansia yang menderita penyakit hipertensi.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode “Systematic Review” dengan merujuk pada metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses (PRISMA) . Setelah didapatkan artikel berdasarkan pencarian di 3 database, dilakukan kualitas studi dan resiko bias artikel menggunakan form The Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal Tools. Selanjutnya dilakukan pendekatan naratif pada artikel yang telah dinilai resiko biasnya dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang implant survival rate pada pasien lansia penderita hipertensi, narasi tekstual akan dikembangkan mengenai implant survival rate dalam studi maupun antar studi dari artikel terpilih untuk memperoleh data yang dapat digunakan pada systematic review ini.
Hasil : Jumlah artikel yang direview dalam tinjauan sistematis ini berjumlah 8 artikel yang diterbitkan sejak tahun 2005 sampai 2020. Rata-rata usia pada tinjauan sistematis ini adalah 68,3 tahun. Artikel terbanyak dari negara Korea Selatan yaitu 4 artikel, dan masing-masing 1 artikel dari negara Amerika Serikat, Swedia, Canada, dan Jepang. Jumlah pasien hipertensi yang dipasangkan implan adalah sebanyak 1179 orang. Selanjutnya jumlah implan yang dipasangkan pada pasien hipertensi adalah sebanyak 2045 implan. Rata-rata persentase kegagalan implan adalah 9.22%. Rata-rata implant survival rate diperoleh 90.80%. Jumlah kegagalan implan terbanyak adalah pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 59% sementara pada perempuan sebanyak 41%. Lokasi kegagalan implan terbanyak adalah pada regio maksila posterior dengan persentase 44% implan. Penyebab kegagalan terbanyak adalah periimplanitis 44%,
Kesimpulan : Rata-rata persentase implant survival rate pada pasien lansia penderita hipertensi dalam tinjauan sistematis ini 90.80%. Faktor kegagalan implan pada pasien lansia penderita hipertensi yang terbanyak adalah periimplanitis. Indikator kegagalan implan dinilai dari adanya mobilitas implan, rasa sakit dan ketidaknyamanan saat digunakan, adanya radiolusen pada daerah periapikal, kehilangan tulang yang progressive lebih dari ½ panjang implan, exudat yang tidak terkontrol, fraktur implan dan implan dicabut.
Kata Kunci : elderly, implant survival rate, hypertension