INTENSITAS NYERI VULNUS PUNCTUM SERTA PENGOBATAN ANALGETIK DI RS BHAYANGKARA KOTA MAKASSAR


Putri, Yolanda Darma (2020) INTENSITAS NYERI VULNUS PUNCTUM SERTA PENGOBATAN ANALGETIK DI RS BHAYANGKARA KOTA MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C011171337_skripsi cover.png

Download (215kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C011171337_skripsi 1-2.pdf

Download (900kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C011171337_skripsi dapus.pdf

Download (797kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C011171337_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Luka merupakan suatu bentuk kerusakan jaringan pada kulit yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti bahan kimia, air panas, api, radiasi, listrik,hasil tindakan medis, maupun perubahan kondisi fisiologis. Proses penyembuhan diawali dengan terjadinya perdarahan, proses selanjutnya adalah fase inflamasi, proliferasi dan remodeling, namun dari proses inflamasi inilah yang cenderung akan menimbulkan nyeri. Intensitas nyeri dapat diukur menggunakan visual analogue scale (VAS), keluhan nyeri yang berat dilihat ketika nyeri tersebut mendorong individu yang bersangkutan untuk mencari pengobatan, antara lain dengan mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri (analgetik). Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif dan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis. Hasil: Penelitian ini dilakukan pada sampel sebanyak 30 pasien vulnus punctum di RS Bhayangkara Makassar. Didapatkan pasien vulnus punctum dengan rentang usia 6-66 tahun. Usia terbanyak pada kategori usia produktif. Terdapat 20 orang (66.7%) berjenis kelamin Laki-laki dan 10 orang (33.3%) berjenis kelamin Perempuan. Regio trauma didapatkan pada Regio Head and Neck terdapat 2 orang (6.7%), Ekstremitas Atas 6 orang (20.0%), Thorax 10 orang (33.3%), Abdomen 7 orang (23.3%), dan Ekstremitas Bawah 5 orang (16.7%). Intensitas nyeri pasien vulnus punctum sebelum terapi analgetik yaitu nyeri ringan terdapat 7 pasien (23.3%), nyeri sedang terdapat 20 pasien (66.7%), dan nyeri berat terdapat 3 pasien (10%). Intensitas nyeri setelah terapi analgetik didapatkan 3 pasien (10%) yang tidak mengalami nyeri, nyeri ringan terdapat 25 pasien (83.3%), dan nyeri sedang terdapat 2 pasien (6.7%). Terapi analgetik yang digunakan yaitu Paracetamol pada 1 pasien (3.3%), Ketorolac pada 14 pasien (46.7%), Ibuprofen pada 1 pasien (3.3%), Metamizole 11 pasien (36.7%), dan yang menjalani terapi Tramadol terdapat 3 pasien (10%). Kesimpulan: Pada sampel sebanyak 30 pasien vulnus punctum di RS Bhayangkara Makassar didapatkan bahwa pasien vulnus punctum berusia rata – rata 25 tahun, terbanyak berjenis kelamin laki-laki (66.7%), dengan jenis trauma terbanyak pada regio thorax (33.3%), abdomen (23.3%), dan extremitas atas (20.0%). Pola pemberian terapi analgetik umumnya pada nyeri ringan-sedang diberikan analgetik Non-opioid/OAINS, dan terjadi penurunan skor VAS setelah pemberian terapi analgetik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 28 Dec 2020 02:32
Last Modified: 28 Dec 2020 02:32
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1723

Actions (login required)

View Item
View Item