Analisis Perbedaan Sistem Insulasi Styrofoam dengan Polyurethane Pada Kapal Ikan 3 GT


Renil, Renil (2020) Analisis Perbedaan Sistem Insulasi Styrofoam dengan Polyurethane Pada Kapal Ikan 3 GT. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D33116010_skripsi cover.png

Download (143kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D33116010_skripsi 1-2.pdf

Download (886kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D33116010_skripsi dapus.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D33116010_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Pada pengoperasian kapal ikan sebagai sarana untuk menangkap ikan, perlu diperhatikan insulasi palkanya sebagai sistem pendinginan atau pembekuan ikan untuk menjaga ikan agar ikan tetap dalam kondisi segar. Kapal penangkap ikan 3 GT di Jayapura pada tahun 2016-2018 menggunakan isolasi material styrofoam. akan tetapi, penggunaan penyimpanan material tersebut masih didapati beberapa kelemahan, karena pada penggunaan material styrofoam ini tidak maksimal dalam menjaga kesegaran ikan maka material yang digunakan pada kapal penangkap ikan 3 GT di Jayapura pada tahun 2019 diganti dengan material Polyurethane. Penelitian ini memfokuskan pada perhitungan beban pendingin menggunakan material Styrofoam dan material Polyurethane, dan memvariasikan jumlah lapisan bahan insulasi yang memiliki nilai pendingin lebih baikdengan metode Cooling Load Temperature Difference (CLTD) dan perbedaan kebutuhan es yang tepat dengan kapasitas palka dengan penggunaan material styrofoam dan pulyurethane.CLTD merupakan suatu nilai yang biasa digunakan untuk menunjukkan berapa besar beban pendinginan dari suatu ruangan. Kebutuhan bahan pendingin (es) untuk kapal 3 GT dengan muatan 1,2 ton, temperatur penyimpanan 2°C-0°C dan waktu operasional 8 hari dihasilkan beban pendingin dengan material polyurethane dan bahan Styrofoam dengan tebal 10 cm memiliki selisih 407,36 Kj. Bahan isolasi pendingin yang optimal adalah polyurethane yang divariasikan bentuk lapisannya. Bahan Isolasi Polyurethane dan Styrofoam dengan kapasitas palka yang sama dan tebal yang sama hanya memiliki selisih kebutuhan es sebesar 1,08 kg Sedangkan bahan isolasi Polyurethane dengan kapasitas palka berbeda dan tebal yang berbeda yaitu 4 cm dan 10 cm memiliki selisih kebutuhan es sebesar 6,326 kg.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 28 Dec 2020 02:30
Last Modified: 28 Dec 2020 02:30
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1717

Actions (login required)

View Item
View Item