Evaluasi Distribusi Dosis Ekuivalen Seluruh Tubuh (DEST) Staf Radiologi Rumah Sakit Univer

Monitoring paparan radiasi terhadap pekerja meliputi radiografer dan dokter
radiologi sangat perlu dilakukan secara berkala untuk memantau dosis akumulasi
sebagai tindakan proteksi radiasi. Pemantauan dosis perorangan dianalisis dengan
memperhitungkan dosis Hp(10) sebagai dosis ekuivalen seluruh tubuh (DEST)
menggunakan film badge dan Thermoluminescense Dosemeter (TLD). Pembacaan
hasil paparan radiasi dilakukan di Laboratorium Dosimetri dan Kalibrasi, BPFK
Makassar dan Laboratorium Dosimeter, PTKMR BATAN Jakarta. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui besar DEST dan estimasi dosis efektif pada jaringan atau
organ tubuh yang diterima pekerja selama 10 tahun, serta mengevaluasi dosis yang
terserap berdasarkan sistem pembatasan dosis menurut International Commission on
Radiological Protection (ICRP) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
Jumlah pekerja radiasi yang dipantau sebanyak 34 orang terdiri dari 5 dokter
radiologi dan 29 radiografer. Analisis uji statistik dengan paired sample t-test dan
anova digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan dengan taraf
signifikansi (α)=0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi penerimaan dosis
tahunan personal mengelompok pada interval 0-3 mSv. Secara keseluruhan, nilai
DEST dan estimasi dosis efektif pada pekerja radiasi yang dimonitor tersebut, masih
jauh di bawah NBD yang diberlakukan berdasarkan Peraturan Kepala BAPETEN
No. 4 Tahun 2013 Pasal 15, yakni dosis terakumulasi dalam 5 tahun tidak boleh
melebihi 100 mSv.