PENGARUH OBESITAS, UMUR DAN INFLAMASI TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN OSTEOARTRITIS LUTUT


Fikry, Achmad (2021) PENGARUH OBESITAS, UMUR DAN INFLAMASI TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN OSTEOARTRITIS LUTUT. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C015172010_tesis_cover1.jpg

Download (260kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C015172010_tesis_bab 1-2.pdf

Download (452kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C015172010_tesis_dp.pdf

Download (226kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C015172010_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (810kB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang : Osteoartritis (OA) merupakan gangguan progresif sendi yang ditandai oleh kerusakan rawan sendi, tulang subkondral, peradangan dan/atau penipisan jaringan synovial Sendi yang paling sering terkena adalah lutut. Faktor risiko OA lutut yang dianggap paling penting adalah umur tua dan obesitas, Namun, peranan faktor inflamasi pada patomekanisme OA dibuktikan dalam berbagai penelitian. Diketahui bahwa penambahan umur dan obesitas merupakan suatu kondisi pro-inflamasi yang akan meningkatkan berbagai macam mediator pro-inflamasi salah satunya Monocyte Chemotactic Protein (MCP)-1. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh umur dan obesitas terhadap derajat keparahan OA lutut melalui jalur inflamasi yang terjadi secara sistemik.
Metode : Penelitian observasional dengan pendekatan potong lintang di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar sejak Juli 2020 hingga Januari 2021. Subjek adalah pasien OA lutut yang memenuhi kriteria inklusi. Derajat keparahan OA lutut diklasifikasikan berdasarkan Kellgren-Lawrence (KL). Uji statistic menggunakan perhitungan deskriptif dan sebaran frekuensi dengan uji statistik Klomogrov test dan Chi square test, dimana hasil uji statistic signifikan bila nilai p<0.05.
Hasil : Penelitian ini mencakup 80 subjek semuanya perempuan, subjek OA lutut derajat ringan (KL 1 dan 2) sebanyak 40 subjek (50%) dan OA lutut derajat berat (KL 3 dan 4) sebanyak 40 subjek (50%). Rerata umur 63.7 ± 7.7 tahun didapatkan 34 subjek (42,5%) dengan umur ≥65 tahun dan 46 subjek (57.5%) <65 tahun. Rerata IMT 27.9 ± 4.7 kg/m2 dimana sebanyak 14 subjek (17.5%) non-obes, dan 66 subjek (82.5%) obes. Rerata kadar MCP-1 656.8 ± 373.5 ng/mL. Kadar MCP-1 dibagi kedalam tertil,dimana tertil 1 dan 2 kadar MCP-1 rendah (66.3%) dan tertil 3 kadar MCP-1 tinggi (33.8%). Hasil analisa ditemukan bahwa subjek yang berumur ≥ 65 tahun mempunyai risiko 3.6 kali untuk mendapat OA derajat berat dibanding <65 tahun (OR 3.6: CI 1.40-9.09). Tidak didapatkan perbedaan signifikan dari OA lutut derajat berat pada kelompok obes dibanding non-obes (p>0.05). Didapatkan subjek OA yang obes dan berumur ≥ 65 tahun mempunyai risiko 3.9 kali lebih besar menderita OA derajat berat dibandingkan obes yang berumur < 65 tahun (OR 3.9: CI 1.35-10.96). Tidak didapatkan hubungan signifikan antara umur dan obesitas dengan kadar MCP-1 (p>0.05). Didapatkan subjek dengan kadar MCP-1 rendah berisiko 2.8 kali lebih besar untuk menderita OA lutut derajat berat dibandingkan yang mempunyai MCP-1 tinggi (OR 2.8; CI 1.07-7.43).
Kesimpulan : Umur lanjut merupakan faktor risiko untuk mendapat OA lutut derajat berat, dimana risiko ini diamplifikasi oleh obesitas. Inflamasi pada penelitian ini tidak berhubungan dengan umur dan obesitas serta beratnya OA lutut.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: OA lutut, umur, obesitas, MCP-1.
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
R Medicine > RC Internal medicine > RC0254 Neoplasms. Tumors. Oncology (including Cancer)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 17 Jun 2022 08:14
Last Modified: 17 Jun 2022 08:14
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/16811

Actions (login required)

View Item
View Item