Perbandingan premedikasi tiga dosis berbeda granisetron intravena dikombinasikan dengan deksametason intravena terhadap kejadian mual, muntah, dan menggigil pada pasien sectio Caesarea dengan anestesi spinal


Sjattar, Dr. Irfan Faisal (2021) Perbandingan premedikasi tiga dosis berbeda granisetron intravena dikombinasikan dengan deksametason intravena terhadap kejadian mual, muntah, dan menggigil pada pasien sectio Caesarea dengan anestesi spinal. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
C113215204_tesis_cover1.jpg

Download (360kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C113215204_tesis_bab 1-2.pdf

Download (709kB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
C113215204_tesis_dp.pdf

Download (144kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
C113215204_tesis_25-04-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2027.

Download (967kB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan dan Tujuan: Anestesi regional, termasuk anestesi tulang belakang, adalah teknik pilihan untuk pembedahan Sesarea. Mual, muntah, dan menggigil merupakan komplikasi setelah anestesi tulang belakang. Granisetron dan deksametason digunakan sebagai premedikasi untuk mencegah komplikasi ini. Studi ini menentukan efek dari berbagai dosis granisetron yang dikombinasikan dengan deksametason untuk pencegahan mual, muntah, dan menggigil.
Pasien dan Metode: Uji klinis acak tersamar ganda ini terhadap pasien yang menjalani pembedahan Sesarea di bawah pengaruh anestesi tulang belakang pada beberapa rumah sakit di Makassar, Indonesia. Empat puluh lima kasus dibagi menjadi tiga kelompok berukuran sama: G5, granisetron intravena (IV) dengan dosis 5 mcg/kg; G10, granisetron IV yang diberikan pada dosis 10 mcg/kg; dan G25, diberikan IV granisetron pada dosis 25 mcg/kg. Semua pasien juga menerima deksametason IV pada 0,1 mg/kg.
Hasil: Pada kelompok G10, tiga kasus mengalami mual ringan, sedangkan pada kelompok G5 dan G25 tidak ada insiden mual; ini adalah perbedaan yang signifikan secara statistik (p = 0,043). Muntah tidak dilaporkan pada kelompok manapun. Kelompok G25 memiliki jumlah pasien terendah yang mengalami menggigil (satu kasus dengan skor 3), tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kejadian menggigil antara kelompok (p = 0,164).
Kesimpulan: Dosis 5 mcg/kg dan 25 mcg/kg memiliki kemanjuran yang sama untuk mengurangi kejadian mual. Dosis 25 mcg/kg paling efektif untuk mengurangi kejadian menggigil.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 14 Jun 2022 07:10
Last Modified: 14 Jun 2022 07:10
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/16682

Actions (login required)

View Item
View Item