Studi Kesesuaian Lahan Mangrove Untuk Pengembangan Ekowisata di Desa Bonto Bahari, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros = Study on the Suitability of Mangrove Land for Ecotourism Development in Bonto Bahari Village, Bontoa District, Maros Regency


Yoseva, Yoseva (2022) Studi Kesesuaian Lahan Mangrove Untuk Pengembangan Ekowisata di Desa Bonto Bahari, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros = Study on the Suitability of Mangrove Land for Ecotourism Development in Bonto Bahari Village, Bontoa District, Maros Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L011171311_skripsi_27-04-2022 cover1.png

Download (193kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L011171311_skripsi_27-04-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L011171311_skripsi_27-04-2022 dp.pdf

Download (809kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L011171311_skripsi_27-04-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Yoseva. L011171311. “Studi Kesesuaian Lahan Mangrove Untuk Pengembangan Ekowisata di Desa Bonto Bahari, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros” dibimbing oleh Andi Niartiningsih sebagai Pembimbing Utama dan Amran Saru sebagai Pembimbing Anggota.
Desa Bonto Bahari merupakan salah satu dari 9 desa yang berada di Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros yang dikenal sebagai desa nelayan karena tidak sedikit penduduknya bekerja sebagai nelayan di Perairan Selat Makassar. Desa ini memiliki Pelabuhan terkenal bernama Pelabuhan Pendaratan Ikan Bonto Bahari dengan panjang dermaga sekitar 500 m dan luas lokasi pelelangan ikan kurang lebih 1 ha yang
menjadi persinggahan kapal-kapal nelayan dari berbagai gugus pulau kecil sekitar perairan Selat Makassar. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2021 hingga Januari 2022, bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ekosistem mangrove,
menganalisis kesesuaian lahan dan merumuskan strategi pengembangan ekowisata pada kawasan mangrove sebagai kawasan ekowisata di Desa Bonto Bahari di Desa Bonto Bahari, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. Pengumpulan data ilakukan
melalui survey lapangan dan wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner). Analisis data menggunakan analisis kesesuaian area untuk wisata pantai kategori wisata mangrove meliputi pengukuran parameter ketebalan mangrove,
kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut dan obyek biota untuk analisis wisata mangrove sedangkan analisis SWOT digunakan untuk mengetahui strategi pengembangan suatu wilayah dengan melihat kondisi lingkungan dalam penelitian ini. Hasil kesesuaian wisata Desa Bonto Bahari berdasarkan indeks kesesuaian wisata untuk wisata mangrove pada setiap stasiun masuk dalam kategori tidak sesuai. Potensi untuk dapat dikembangkan menjadi kawasan ekowisata di Desa Bonto Bahari diantaranya adanya berbagai jenis satwa dalam hal ini burung, ikan, moluska, reptil, dan kepiting, memiliki kerapatan jenis mangrove dan pasang surut yang baik, akses
yang mudah dicapai dan tersedianya sumberdaya masyarakat sebagai tenaga kerja. Sedangkan strategi yang dapat dikembangkan menjadi kawasan ekowisata diantaranya melakukan penanaman kembali untuk mangrove yang telah ditebang serta
penanaman jenis mangrove yang belum ada, diharapkan pemerintah setempat mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan kepada masyarakat dan menyediakan fasilitas sanitas seperti tempat sampah dan toilet di sekitar kawasan ekosistem mangrove.
Kata kunci : ekowisata, wisata mangrove, indeks kesesuaian wisata, analisis SWOT, strategi pengembangan, Desa Bonto Bahari.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 14 Jun 2022 07:09
Last Modified: 14 Jun 2022 07:09
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/16677

Actions (login required)

View Item
View Item