Karakterisasi Fluida Mata Air Panas Reatoa, Maros Menggunakan Metode Geokimia = Fluid Characterization of Reatoa Hot Spring, Maros Using Geochemical methods


Nainggolan, Jefri (2021) Karakterisasi Fluida Mata Air Panas Reatoa, Maros Menggunakan Metode Geokimia = Fluid Characterization of Reatoa Hot Spring, Maros Using Geochemical methods. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
H061171011_skripsi_cover1.jpg

Download (247kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
H061171011_skripsi_bab 1-2.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
H061171011_skripsi_dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
H061171011_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Panas bumi merupakan salah satu energi yang bersifat renewable, secara alami muncul dan berasal dari batuan dan fluida beserta unsur-unsur lain yang terpanaskan akibat dari aktivitas magmatik di bawah permukaan bumi. Dalam konteks mengetahui daerah prospek sumber panas bumi yang memenuhi syarat untuk dieksploitasi, maka diperlukan berbagai metode sebagai salah satu kajian yang komprehensif. Metode yang digunakan adalah metode geokimia yang dengan hasil analisis uji geokimia, dapat diprediksikan tipe fluida, kesetimbangan fluida, dan kedudukan manifestasi dalam sistem panas bumi, serta suhu reservoar. Hasil yang didapatkan menggunakan diagram terner HCO3-Cl-SO4 diperkirakan bahwa tipe fluidanya adalah bikarbonat (Dilute-Chloride). Tipe fluida ini dapat dikatakan terbentuk dari pengenceran air klorida oleh air bikarbonat selama mengalami pergerakan secara lateral. Kemudian dari diagram Na-K-Mg, fluida dikategorikan sebagai immature water, yang menandakan bahwa fluida telah bercampur dengan air yang lebih dangkal dengan konsentrasi silika yang rendah. Dari diagram Cl-F-B, dengan konsentrasi Cl yang dominan diduga fluida pada mata air panas tersebut berasal dari reservoir dalam, dan merupakan penanda atas zona permeabel. Suhu reservoar yang didapatkan dengan metode geotermometer kimia Na/K ialah sekitar 137-147°C dan geotermometer K/Mg berkisar sekitar 41°C. Dalam memperkirakan keadaan geologis manifestasi, metode ini diintegrasikan dengan perhitungan faktor formasi yang bernilai <1 yang berarti lapisan akuifer didominasi oleh keberadaan lempung yang bersifat Aquiclude.
Keywords : Panas Bumi, Manifestasi, Geokimia, Diagram Terner, Geotermometer, Faktor Formasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Matematika dan Ilmu Peng. Alam > Geofisika
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 14 Jun 2022 03:25
Last Modified: 14 Jun 2022 03:25
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/16634

Actions (login required)

View Item
View Item