HUBUNGAN ANTARA TERAPI ANTIVIRUS DAN MORTALITAS PASIEN COVID-19 SEVERITAS SEDANG DAN BERAT

Latar Belakang: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan infeksi virus yang telah menjadi Pandemi dengan lebih dari 394 juta kasus terkonfirmasi di 223 negara dan lebih dari 5,7 juta kematian hingga Februari 2022. Meskipun telah banyak studi mengenai efektifitas antivirus, sampai sekarang data di Indonesia masih sangat terbatas.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan terapi antivirus dengan mortalitas pasien COVID-19 severitas sedang dan berat.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien COVID-19 di RS Wahidin Sudirohusodo dan RS Pendidikan Universitas Hasanuddin sejak Januari sampai Juni 2021. Hubungan terapi antivirus yang diberikan dengan mortalitas dinilai dengan uji statistik chi square, dimana hasil uji statistik signifikan bila nilai p <0,05.
Hasil: Pada pasien COVID-19 severitas berat yang mendapat remdesivir, mortalitas lebih tinggi 17,1% dibanding subjek yang mendapat favipiravir (p =
0,000; 95%CI 0,063-0,462). Komorbid diabetes pada pasien COVID-19 severitas berat meningkatkan mortalitas 2,395 kali dibanding non-DM (p = 0,030; 95%CI
0,846-3,253). Pasien COVID-19 severitas berat yang mendapatkan remdesivir, komorbid DM meningkatkan mortalitas 2,527 kali dibandingkan subjek tanpa komorbid DM (p = 0,018; 95%CI 1,153-5,540).
Kesimpulan: Pasien COVID-19 severitas berat yang mendapat remdesivir memiliki risiko mortalitas lebih tinggi dibanding favipiravir, dimana hal ini dipengaruhi oleh adanya komorbid DM.