ANALISIS KADAR VITAMIN D PADA ANAK DENGAN THALASSEMIA BETA

Latar Belakang. Thalassemia beta merupakan kelainan genetik yang diturunkan secara autosomal resesif dan tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Thalassemia beta memerlukan transfusi seumur hidup sehingga dapat terjadi penumpukan besi di kulit, hepar dan ginjal, sehingga mengakibatkan penurunan sintesis vitamin D.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kadar 25 (OH) vitamin D pada pasien thalassemia beta.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada bulan April sampai Juli 2021. Populasi penelitian adalah pasien yang terdiagnosis thalassemia beta dan non-thalassemia (kontrol) yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini membandingkan kadar vitamin D pada pasien thalassemia beta dan non-thalassemia.
Hasil. Penelitian ini melibatkan 60 anak usia 6 bulan-18 tahun yang terbagi atas 2 kelompok, 30 anak thalassemia beta dan 30 non- thalassemia. Pada penelitian ini didapatkan kadar 25 (OH) vitamin D lebih rendah pada anak thalassemia beta dibandingkan dengan anak non- thalassemia dengan nilai p = 0.012. Anak thalassemia beta memiliki risiko 4,33 kali untuk terjadinya defisiensi vitamin D dibandingkan dengan anak non-thalassemia. Kadar 25 (OH) vitamin D lebih rendah secara signifikan pada anak thalassemia beta HbE dibandingkan dengan thalassemia beta mayor dengan nilai p = 0,023.
Kesimpulan. Kadar 25 (OH) vitamin D pada anak thalassemia beta lebih rendah dibandingkan dengan anak non-thalassemia. Kadar 25 (OH) vitamin D pada anak thalassemia beta HbE lebih rendah dibandingkan dengan anak thalassemia beta mayor.