PENGGUNAAN CAIRAN RUMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS NUTRISI TUMPU JAGUNG

Salah satu limbah jagung yaitu tumpi jagung yang berlimpah dan masih kurang dimanfaatkan karena rendahnya palatabilitas, untuk meningkatkan kualitas tumpi dibutuhkannya teknologi fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cairan rumen sapi sebagai inokulan dan penambahan sumber karbohidrat yang berbeda terhadap protein kasar dan serat kasar tumpi jagung. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial (RALF) dengan 2 faktor, faktor A (tanpa cairan rumen dan penambahan cairan rumen 15%), faktor B penambahan sumber karbohidrat (dedak padi, molases, dedak padi + molases), 3 ulangan. Hasil penelitian diperoleh rata-rata kandungan protein kasar dari faktor A 8.97% (A1) dan 9.33% (A2), faktor B 9.09% (B1), 9.22% (B2), dan 9.14% (B3). Analisis ragam menunjukkan faktor A, faktor B dan interaksi antara faktor A dan B tidak berpengaruh nyata (P> 0,05) terhadap kandungan protein kasar tumpi jagung. Hasil rata-rata kandungan serat kasar dari faktor A 22.63% (A1) dan 22.16% (A2), faktor B 23.97% (B1), 21.63% (B2), dan 21.6% (B3), penambahan inokulan pada fermentasi tumpi jagung (faktor A) tidak berpengaruh nyata (P> 0.05), penambahan sumber karbohidrat yang berbeda (faktor B) berpengaruh sangat nyata (P <0.01), dan interaksi antara faktor A dan B memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan serat kasar tumpi jagung. Kesimpulan pemberian cairan rumen dan tanpa cairan rumen dengan sumber karbohidrat yang berbeda pada fermentasi tumpi jagung memberikan nilai yang sama pada kandungan protein kasar. Kandungan serat kasar dengan pemberian sumber karbohidrat molases, dedak padi + molases memberikan nilai kandungan yang lebih rendah dibandingkan dengan sumber kabohidrat dedak padi.