Perbandingan Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla serrata) Berdasarkan Perbedaan Umpan Pada Bubu Rakkang Di Kabupaten Kepulauan Selayar = Comparison of the Catch of Mangrove Crab (Scylla serrata) Based on Differences in Bait on Rakkang Traps in Selayar Islands Regency

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu sumber daya perikanan yang berpotensi dapat dikembangkan di kawasan mangrove, memiliki nilai ekonomis tinggi dan rasa dagingnya enak sehingga sangat digemari oleh konsumen dalam maupun luar negeri. Potensi Scylla serrata besar karena kepiting ini mempunyai sebaran yang sangat luas di seluruh perairan Indonesia. Kelompok kepiting tersebut, hidup terutatna pada pantai yang ditumbuhi mangrove, perairan dangkal dekat hutan mangrove, dan pantai berlumpur, sehingga sering disebut juga mud crab atau mangrove crabs. Pada penangkapan Scylla serrata ada banyak umpan yang dapat digunakan namun tidak semua umpan efektif untuk digunakan, maka dari itu penelitian ini dilaksanakan untuk melihat umpan pari atau umpan limbah ayam yang paling efektif dalam menangkap Scylla serrata pada alat tangkap bubu rakkang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu penelitian dengan menggunakan satu jenis alat tangkap Bubu Rakkang. Pengumpulan data primer diperoleh dengan melakukan penangkapan kepiting bakau (Scylla serrata) menggunakan Bubu Rakkang. Untuk melihat perbedaan hasil tangkapan antara Bubu Rakkang menggunakan umpan limbah ayam dan umpan pari maka digunakan uji-t berpasangan/dependent. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan umpan pari dan umpan limbah ayam dalam penangkapan Scylla serrata tidak memberikan perbedaan hasil tangkapan. Kedua umpan tersebut diketahui disenangi oleh Scylla serrata dan efektif dalam menangkap Scylla serrata.
Keywords : kepiting bakau, umpan pari, umpan limbah ayam, bubu rakkang, mangrove