KARAKTERISITK PENDERITA RHINITIS ALERGI DENGANHASIL UJI TUSUK KULIT POSITIF YANGBEROBATDIPOLIKLINIK THT RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODOMAKASSAR PERIODE JANUARI 2018 - DESEMBER2019


Suyuti, Muhammad Shafwan (2019) KARAKTERISITK PENDERITA RHINITIS ALERGI DENGANHASIL UJI TUSUK KULIT POSITIF YANGBEROBATDIPOLIKLINIK THT RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODOMAKASSAR PERIODE JANUARI 2018 - DESEMBER2019. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
C011181333_skripsi_10-05-2022 cover1.png

Download (202kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C011181333_skripsi_10-05-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
C011181333_skripsi_10-05-2022 dp.pdf

Download (226kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
C011181333_skripsi_10-05-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
Latar Belakang: Insiden penyakit alergi (asma, rhinitis alergi, dermatitis atopic) semakin meningkat. Penelitian tentang prevalensi alergi telah banyak dilakukan di berbagai negara dengan menggunakan kuesioner standard internasional International Study Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC). Berdasarkan hasil survey di Semarang dengan kuesioner ISAAC tahun 2012 pada anak sekolah dasar usia 6-7 tahun didapatkan jumlah kasus alergi berturut-turut meliputi asma sebanyak 8,1%, rhinitis alergi sebanyak 11,5% dan eksim sebanyak 8,2%. Secara umum, gejala rhinitis alergi dan reaktifitas tes kulit cenderung berkurang seiring dengan meningkatnya usia. Alergi makanan dan anafilaksis lebih banyak pada anak-anak. Beberapa anak dapat terjadi peningkatan reaksi alergi terhadap makanan tertentu, atau sebaliknya reaksinya dapat menghilang seiring dengan waktu. Maka dari itu focus penelitian ini meliputi karakteristik hasil pemeriksaan tusuk pada pasien yang berobat dengan diagnosa THT yang telah ditentukan.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi epidemiologi deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data rekam medik poliklinik THT Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa dari 351 penderita yang di diagnosis rhinitis alergi di Poliklinik THT RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari 2018-Desember 2019, sebanyak 15 orang penderita yang melakukan tes tusuk kulit. Berdasarkan jenis alergen yang digunakan sebanyak 10 orang penderita menggunakan kedua alergen yakni alergen inhalan dan ingestan (66.6%). Berdasarkan umur penderita, sebanyak 7 penderita (46.7%) berusia antara 16-25 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 10 penderita (66.7%) adalah perempuan. Berikutnya pelajar/mahasiswa (46.7%) adalah pekerjaan terbanyak yang tercatat. Sebanyak 9 penderita dengan pendidikan SMA/sederajat (60.0%) merupakan tingkat pendidikan terbanyak yang melakukan tes alergi. Berdasarkan keluhan utama penderita berupa bersin-bersin sebanyak 10 penderita (66.7). Berdasarkan riwayat keluarga penderita, sebanyak 13 penderita (86.7%) menderita rhinitis alergi. Alergen inhalan yang terbanyak menyebabkan alergi adala adalah debu rumah (33.4%). Untuk alergen ingestan yang terbanyak menyebabkan alergi adalah coklat (36.9%)
Kesimpulan: Penderita yang melakukan tes alergi paling banyak menggunakan kedua alergen yakni jenis alergen inhalan dan ingestan dibanding satu alergen yakni alergen jenis ingestan sebanyak 66.6%. Jumlah penderita yang melakukan tes alergi lebih banyak memiliki umur pada rentan 16-25 tahun sebanyak 46.7%. Penderita yang melakukan tes alergi paling banyak berjenis kelamin perempuan dibandingkan laki laki sebanyak 66.7%. Sebanyak 46.7% penderita rhinitis alergi yang melakukan tes alergi bekerja sebagai siswa/mahasiswa. Untuk pendidikan penderita yang melakukan tes alergi sebanyak 60% tamat SMA/sederajat. Penderita yang melakukan tes alergi paling banyak memiliki keluhan utama berupa bersin-bersin 60%. Pasien yang melakukan tes alergi memiliki riwayat keluarga berupa rhintis alergi sebanyak 86.7%. Jenis alergen inhlana yang paling banyak memberikan hasil positif yaitu debu rumah sebanyak 33.4%, sedangkan alergen ingestan yang paling banyak adalah coklat sebanyak 36.9%

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 07 Jun 2022 00:19
Last Modified: 07 Jun 2022 00:19
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/16397

Actions (login required)

View Item
View Item