Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada PT. PLN (Persero) Unit Layanan Transmisi & Gardu Induk (ULTG) Jeneponto Tahun 2021

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan untuk pengendalian risiko yang berkaitan dengan pekerja sehingga tercipta tempat atau lingkungan kerja yang produktif, aman, dan efisien. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja hadir dalam rangka penanganan serta penanggulangan bahaya yang ada di tempat kerja dan panduan dalam menerapkan sistem K3 yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT PLN (Persero) ULTG Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 99 orang. Teknik pengambian sampel menggunakan teknik exhaustive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT. PLN (Persero) ULTG Jeneponto telah berjalan dengan baik. Hasil analisis berdasarkan kuesioner dari variabel penetapan kebijakan K3 menunjukkan bahwa dari 99 responden terdapat 83 (83,8%) responden mengatakan baik, variabel perencanaan K3 menunjukkan bahwa terdapat 89 (89,9%) responden mengatakan baik, variabel pelaksanaan rencana K3 menunjukkan bahwa terdapat 76 (76,8%) responden mengatakan baik, variabel pemantauan dan evaluasi kinerja K3 menunjukkan bahwa terdapat 93 (93,9%) responden mengatakan baik, dan variabel peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3 menunjukkan bahwa terdapat 87 (87,9%) responden mengatakan baik. Berdasarkan hasil observasi dengan lembar checklist yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir semua kriteria penerapan SMK3 terpenuhi namun dalam hal variabel pelaksanaan kebijakan K3 masih terdapat beberapa pekerja yang masih kurang paham dan tidak mengimplementasikan indikator penting dalam pelaksanaan rencana K3 dalam lingkungan kerja. Peneliti menyarankan untuk lebih meningkatkan upaya penyebarluasan informasi mengenai SMK3 terlebih untuk pelaksanaan rencana K3 dan bagi pekerja maupun pengusaha untuk lebih komitmen terhadap penerapan SMK3.