KARAKTERISTIK VEGETASI HUTAN PEGUNUNGAN BAWAH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SIFAT TANAH PADA FORMASI CAMBA DAN FORMASI VULKANIK CAMBA DI KOMPLEKS GUNUNG BULUSARAUNG TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG


Nirwana, Nirwana (2020) KARAKTERISTIK VEGETASI HUTAN PEGUNUNGAN BAWAH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SIFAT TANAH PADA FORMASI CAMBA DAN FORMASI VULKANIK CAMBA DI KOMPLEKS GUNUNG BULUSARAUNG TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Full text] Text (Full text)
P0100315408_disertasi_20-11-2020.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2021.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk: (i) menganalisis sifat fisik dan kimia tanah, (ii) menganalisis karakteristik vegetasi, serta (iii) menetapkan hubungan spesifik antara sifat fisik dan kimia tanah dengan karakteristik vegetasi pada habitat di atas Formasi Camba (Tmc) dan Formasi Vulkanik Camba (Tmcv). Penelitian ini dilakukan di Kompleks Hutan
Pegunungan Bawah Bulusaraung. Sebanyak 20 plot sampel, masing-masing berukuran 20m x 40m ditempatkan secara purposive di dalam hutan pada ke dua formasi: 10 plot pada Formasi Tmc dan 10 plot pada Formasi Tmcv. Data yang dikumpulkan adalah sampel tanah, data vegetasi, dan spesimen tumbuhan. Data vegetasi meliputi jumlah spesies, jumlah individu tiap spesies, diamater, tinggi bebas cabang, dan tinggi total dari tingkat pertumbuhan pancang, tiang, dan pohon. Sampel tanah yang diperoleh kemudian dianalisis di laboratorium, adapun spesimen tumbuhan (herbarium) diidentifikasi di Herbarium Bogoriense, Bogor. Data dianalisis dengan menggunakan Metode Tabel, Uji Beda T, Uji Diskriminan, dan Uji Box Plot. Analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS Versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah pada Formasi Tmc bertekstur lebih kasar dengan kandungan pasir sedikit lebih tinggi dibanding tanah pada Formasi Tmcv, dimana hal itu berpengaruh pada aerasi dan water holding capacity. Adapun kadar pH dan kandungan basa-basa seperti Ca, Mg, dan K adalah hampir sama pada ke dua formasi. Secara keseluruhan tingkat pertumbuhan dalam hal kerapatan individu, luas bidang dasar, tinggi bebas cabang, tinggi total, dan taksiran biomassa lebih tinggi pada Formasi Tmc, namun sebaliknya jumlah spesies, Indeks Keanekaragaman, Indeks Kemerataan, dan Indeks Kekayaan lebih rendah. Hal ini nampaknya berkaitan dengan tekstur tanah yang lebih kasar pada Formasi Tmc. Berdasarkan Uji Diskriminan terhadap enam kelompok variabel, diperoleh beberapa variabel pembeda yang dapat memisahkan atau membedakan antara karakteristik vegetasi serta sifat tanah pada Formasi Tmc dan Formasi Tmcv. Sebanyak 24 spesies ditemukan menyebar hanya pada Formasi Tmc dan 35 spesies yang menyebar hanya pada Formasi Tmcv. Dari jumlah tersebut, spesies penciri, yaitu spesies dengan Frekuensi sebaran ≥ 60%, yang hanya ditemukan pada Formasi Tmc adalah Cryptocarya ferrea, Knema globularia, Litsea Pallida, Magnolia lilifera, dan Syzygium rostratum. Spesies penciri yang berbeda ditemukan pada Formasi Tmcv yaitu Lithocarpus celebicus, Litsea elliptica, Neonauclea excelsa, dan Prunus arborea.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Program Pascasarjana > Ilmu Pertanian
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 30 Nov 2020 07:16
Last Modified: 30 Nov 2020 07:16
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/163

Actions (login required)

View Item
View Item