Liyadi, Edwin Emilio (2022) PERBANDINGAN KESERAGAMAN TATALAKSANA PENYAKIT TONSILITIS DI PUSAT LAYANAN PRIMER DI KOTA MAKASSAR MAUPUN KABUPATEN GOWA TAHUN 2021. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C11116820_skripsi_cover1.jpg
Download (242kB) | Preview
C11116820_skripsi_bab 1-2.pdf
Download (1MB)
C11116820_skripsi_dp.pdf
Download (1MB)
C11116820_skripsi_14-04-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang : Tonsilitis merupakan peradangan pada tonsil palatina yang merupakan salah satu organ limfoid; dapat menyebar melalui udara dan dapat terjadi ke semua kalangan usia terutama pada anak. Tonsilitis dapat terbagi menjadi dua, yaitu akut dan kronik Tonsilitis kronik masih menjadi masalah kesehatan utama dalam bidang THT sehingga dalam penatalaksanaannya harus sesuai dengan indikasi, baik indikasi absolut maupun indikasi relatif pada setiap pasien berbeda-beda seperti perbesaran tonsil hingga menyebabkan obstruksi ke saluran nafas, rhinitis, disfagia, sleep apnea, sinusitis kronis, atau bahkan hipertrofi tonsil unilateral. Puskesmas berperan sebagai lini terdepan upaya peningkatan kesehatan perorangan dan masyarakat pun diharapkan dapat memaksimalkan upaya promotif dan preventif agar mampu mewujudkan masyarakan yang memiliki perilaku sehat (kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat) serta mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dimanapun lokasi puskesmas terletak.
Tujuan : Mengetahui perbedaan tatalaksana kasus tonsilitis di puskesmas Kota Makassar maupun Kabupaten Gowa.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode retrospektif data sekunder dengan melakukan pengamatan dan perbandingan data-data anamnesis yang tercacat di rekam medik beberapa puskesmas.
Hasil Penelitian : Pada periode Januari 2021 – Desember 2021 diperoleh sebanyak 180 kasus penderita terdiagnosis tonsilitis dari beberapa puskesmas di kota Makassar maupun luar kota. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 180 sampel. Sesuai dengan kriteria inklusi, humlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 180 sampel dari 5 puskesmas, sedangkan terdapat 1 puskesmas yang tereksklusi dikarenakan tidak dapat memenuhi kriteria yaitu menunjukkan data rekam medik pasien.
Kesimpulan : Dari penelitian ini didapatkan persentasi riwayat tonsilitis lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita dan pada usia 12-45 tahun, puskesmas-puskesmas terkait juga tidak meresepkan obat kumur sebagai salah satu upaya terapi lokal untuk menjaga kebersihan rongga mulut tetapi memberikan antibiotik spektrum luas dan obat-obat pelengkap yang digunakan untuk mengobati keluhan-keluhan yang dialami pasien, serta dalam kasus rekuren seperti yang terjadi di puskesmas Andalas dan puskesmas Samata dapat dilakukan rujukan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 27 May 2022 01:50 |
Last Modified: | 27 May 2022 01:50 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/16168 |