Pengaruh Pemberian Pakan Kombinasi Daging Keong Sawah Pila ampullacea dan Cumi-cumi Loligo sp terhadap Percepatan Kematangan Gonad Udang Windu Penaeus monodon Betina = The effect of Combination Feeding Fresh Water Snail Pila ampullacea and Squid Loligo sp on the Acceleration of Maturity of Female Tiger Shrimp Penaeus monodon


Azzahra, Sitti Fatimah (2022) Pengaruh Pemberian Pakan Kombinasi Daging Keong Sawah Pila ampullacea dan Cumi-cumi Loligo sp terhadap Percepatan Kematangan Gonad Udang Windu Penaeus monodon Betina = The effect of Combination Feeding Fresh Water Snail Pila ampullacea and Squid Loligo sp on the Acceleration of Maturity of Female Tiger Shrimp Penaeus monodon. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L22116523_skripsi_cover1.jpg

Download (296kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L22116523_skripsi_bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L22116523_skripsi_dp.pdf

Download (721kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L22116523_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Keong Sawah (Pila ampullacea) merupakan salah satu komoditas yang memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan oleh udang windu (Penaeus mondon) dalam proses kematangan gonad seperti protein dan asam lemak. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh pemberian daging keong (Pila ampullacea) segar terhadap percepatan kematangan gonad udang windu betina. Hewan uji yang digunakan yaitu induk udang windu betina sebanyak 18 ekor dengan bobot yang berkisar antara 86,5-140 gr. Pemberian pakan dilakukan dengan frekuensi 2 kali sehari dan dengan dosis 20% dari biomassa. Waktu pemeliharaan selama 30 hari dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan A yaitu pemberian cumi-cumi 100% sebagai kontrol, perlakuan B yaitu kombinasi cumi-cumi 50% dan keong sawah 50%, serta perlakuan C yaitu pemberian keong sawah 100%. Hasil pengamatan menunjukkan waktu yang diperlukan untuk tingkat kematangan gonad tercepat pada perlakuan B dengan waktu TKG I pada hari ke-3, TKG II pada hari ke-5, TKG III pada hari ke-7, sedangkan waktu yang diperlukan untuk tingkat kematangan gonad yang paling lama pada perlakuan C yaitu TKG I hari ke-3, TKG II pada hari ke-7, TKG III pada hari ke-10. Hasil analisis histologi terbaik diperoleh pada perlakuan B berdasarkan fase pravitellogenic diperoleh 26,22%, pada fase vitellogenesis sebanyak 19,23%, dan pada postvitellogenic sebanyak 54,55%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemberian keong sawah yang dikombinasikan dengan cumi-cumi dapat meningkatkan percepatan kematangan gonad.
Kata kunci : Keong sawah, udang windu, kematangan gonad, histologi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 11 May 2022 06:50
Last Modified: 11 May 2022 06:50
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15914

Actions (login required)

View Item
View Item