KARAKTERISTIK MORFOMETRIK DAN PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG DI KABUPATEN GOWA


ALI, ABDUL RIJAL (2013) KARAKTERISTIK MORFOMETRIK DAN PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG DI KABUPATEN GOWA. Thesis thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.

[thumbnail of FULL TEXT] Text (FULL TEXT)
--abdulrijal-5098-1-13-abdul-8.pdf

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik morfometrik
kambing di lingkungan dengan ketinggian berbeda dan produktivitas
kambing berupa sifat pertumbuhan dan sifat reproduksi.
Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Gowa. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan
mengambil data pengukuran ukuran tubuh dan bobot badan sapi
sebanyak 869 ekor dan mewawancarai 142 responden peternak.
Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan metode puposive sampling di
tiga kecamatan yang berbeda ketinggiannya. Data dianlisis dengan
menggunakan analisis ragam ANOVA yang dilanjutkan dengan uji beda
nyata terkecil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkar dada, dalam dada,
lebar dada, lebar pinggul dan lingkar kanon dipengaruhi oleh lokasi dan
jenis kelamin sedangkan panjang badan tidak dipengaruhi oleh lokasi dan
jenis kelamin dan tinggi pundak hanya dipengaruhi oleh lokasi. Demikian
pula nilai indeks ukuran tubuh dipengaruhi oleh lokasi dan jenis kelamin
memberikan pengaruh. Ukuran tubuh kambing baik linear maupun index
di dataran tinggi lebih tinggi dibandingkan di dataran rendah dan
sedang/berbukit. Faktor lokasi dan jenis kelamin juga memberikan
pengaruh pada bobot lahir (P<0.05), bobot sapih (P<0.01) dan bobot
lepas sapih (P<0.05). dimana bobot lahir, bobot sapih dan lepas sapih
tertinggi pada kambing jantan di dataran tinggi (1.83 kg, 7.56 kg dan11.53
kg). Sementara lokasi dan umur induk tidak memberikan pengaruh
terhadap litter size, kidding interval dan laju reproduksi induk. Tingkat
mortalitas anak kambing prasapih tertinggi berdasarkan lokasi terjadi di
dataran sedang/berbukit (14.29%) disusul di dataran tinggi (9.30%) dan
dataran rendah (8.82%). Sedangkan tingkat mortalitas anak prasapih
berdasarkan umur induk tertinggi mulai dari umur induk 12 bulan
(18.75%), 18 bulan (13.04%), 24 bulan (7.89%) dan 36 bulan (6.45%) dan
tingkat mortalitas berdasarkan tipe kelahiran tertinggi terjadi pada
kelahiran kembar 3 (16.67%) kemudian kembar 2 (9.62%) dan kelahiran
tunggal (5.00%). Berdasarkan hasil karakteristik ukuran tubuh dan
produktivitas kambing maka daerah dataran tinggi dapat dijadikan sebagai
sentra mengembangan pengembangan bibit unggul Kambing Kacang di
Kabupaten Gowa

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Program Pascasarjana > Sistem Sistem Pertanian
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 11 May 2022 06:21
Last Modified: 11 May 2022 06:21
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15898

Actions (login required)

View Item
View Item