HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ORAL HYGIENE DENGAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN DI RUANG ICU DAN HCU RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Latar belakang: Oral hygiene merupakan tindakan keperawatan yang mutlak dilakukan
pada pasien penurunan kesadaran. Akan tetapi pada kenyataannya tindakan tersebut belum
dilakukan secara optimal. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan perawat
tentang oral hygiene. Pengetahuan yang baik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
perawat dalam melaksanakan oral hygiene pada pasien penurunan kesadaran.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang oral
hygiene dengan kemampuan perawat dalam pelaksanaan oral hygiene pada pasien di ruang
ICU dan HCU RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif survai analitik
dengan pendekatan studi cross-sectional. Pemilihan sampel dengan pendekatan sampel
jenuh, berjumlah sebanyak 40 orang. Analisis data menggunakan uji statistik fisher’s exact.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian terhadap 40 responden, menunjukkan bahwa 30 (75%),
responden dengan pengetahuan baik dan juga memiliki kemampuan baik dalam pelaksanaan
oral hygiene. Data lain menunjukkan bahwa 5 (12,5%) responden memiliki pengetahuan
kurang tetapi memiliki kemampuan baik, dan 5 (12,5%) responden yang memiliki
pengetahuan kurang dan kemampuan kurang dalam pelaksanaan oral hygiene. Dari uji
statistik fisher’s exact diperoleh nilai p = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05. Hasil tersebut
memberikan makna bahwa ada hubungan pengetahuan tentang oral hygiene dengan
kemampuan perawat dalam pelaksanaan oral hygiene pada pasien.
Kesimpulan & Saran: Peneliti menemukan bahwa ada hubungan pengetahuan tentang oral
hygiene dengan kemampuan perawat dalam pelaksanaan oral hygiene pada pasien di ruang
ICU dan HCU. Kemampuan perawat dalam pelaksanaan oral hygiene di ruang ICU dan
HCU lebih baik jika didukung dengan pengetahuan perawat yang baik. Oleh sebab itu, perlu
peningkatan pengetahuan secara kontinyu untuk mendukung kemampuan dalam pelaksanaan
oral hygiene.