Analisis Laju Erosi Menggunakan Metode SWAT (Soil Water Assessment Tool) pada Sub DAS Lengkese, DAS Jeneberang = Analysis of Erosion Rates Using the SWAT Method (Soil Water Assessment Tool) in the Sub-Watershed of the Lengkese River, Jeneberang River Basin


Sagita, Triana (2022) Analisis Laju Erosi Menggunakan Metode SWAT (Soil Water Assessment Tool) pada Sub DAS Lengkese, DAS Jeneberang = Analysis of Erosion Rates Using the SWAT Method (Soil Water Assessment Tool) in the Sub-Watershed of the Lengkese River, Jeneberang River Basin. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
M011171049_skripsi_cover1.jpg

Download (263kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
M011171049_skripsi_bab 1-2.pdf

Download (658kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
M011171049_skripsi_dp.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
M011171049_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Erosi menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang sangat serius pada suatu ekosistem Daerah Aliran Sungai. SWAT merupakan salah satu model hidrologi yang dikembangkan untuk melakukan prediksi dampak dari tata guna lahan dan kondisi lingkungan fisik ter-hadap laju erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju erosi yang terjadi di Sub DAS Lengkese, DAS Jeneberang. Hasil penelitian digunakan sebagai data dasar untuk membuat rencana pengelolaan DAS yang baik. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, observasi, dan analisis SWAT. Analisis laju erosi menggunakan metode SWAT dengan input data berupa peta penutupan lahan, peta jenis tanah, peta kelerengan, dan data iklim. Hasil penelitian dilakukan bahwa pada wilayah Sub DAS Lengkese diperoleh 856 HRU yang terbentuk dan membentuk 27 Sub-sub DAS. Sub DAS Lengkese memiliki bagian areal dengan laju erosi sangat ringan seluas 8804.42 ha (68.13%) sedangkan areal dengan laju erosi sangat berat adalah seluas 13.80 ha atau 0,11% dari luas Sub DAS Lengkese. Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah Sub DAS Lengkese masih dalam kondisi baik terhadap laju erosi karena penutupan lahan di Sub DAS Lengkese masih tergolong baik sesuai dengan yang ditetapkan pada Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan bahwa luas kawasan hutan minimal 30% dari luas DAS (Daerah Aliran Sungai).
Keywords : DAS; Erosi; Hidrologi Respon Unit (HRU); Sub DAS Lengkese; SWAT

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 25 Apr 2022 02:29
Last Modified: 25 Apr 2022 02:29
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15752

Actions (login required)

View Item
View Item