Aulia, A. Nailil (2022) Aktivitas Penyembuhan Luka Dari Metabolit Sekunder Actinomycetes KDR-01-2 Simbion Spons Dengan Menggunakan Hewan Model Ikan Medaka (Oryzias javanicus) = Wound Healing Activity of Secondary Metabolite Actinomycetes KDR-01-2 Symbiont Sponge with Animals Model Medaka Fish (Oryzias javanicus). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
N011171018_skripsi_cover1.jpg
Download (319kB) | Preview
N011171018_skripsi_bab 1-2.pdf
Download (1MB)
N011171018_skripsi_dp.pdf
Download (968kB)
N011171018_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Luka merupakan suatu keadaan dimana jaringan tubuh mengalami kerusakan yang disebabkan beberapa faktor seperti trauma, gigitan hewan, goresan benda tajam dan lainnya. Sehingga, penanganan yang tidak tepat pada luka dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Actinomycetes menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin yang memiliki efek sebagai angiogenik atau sebagai penyembuh luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka dari metabolit sekunder Actinomycetes KDR-01-2 simbion spons terhadap hewan model Ikan medaka (Oryzias javanicus). Konsentrasi ekstrak Actinomycetes KDR-01- 2 yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5%, 10% dan 20%, masing masing dibuat dalam sediaan salep. Kemudian salep diaplikasikan pada Ikan medaka (Oryzias javanicus) yang telah diberikan perlakuan sesuai kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari 6 kelompok yaitu kelompok K1 (Kontrol), K2 (Luka bakar), K3 (Luka bakar pemberian salep Actinomycetes 5%), K4 (Luka bakar pemberian salep Actinomycetes 10%), K5 (Luka bakar pemberian salep Actinomycetes 20%), dan K6 (Basis salep). Proses penyembuhan luka diamati melalui pengamatan makroskopik dengan parameter yang diamati adalah mengukur ukuran luka bakar selama 7 hari. Data yang diperoleh dianalisis statistik dengan one way anova dan uji post hoc Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Actinomycetes KDR-01-2 dengan dosis 5%, 10% dan 20% memiliki aktivitas penyembuhan luka dengan rata-rata persentasi penyembuhan luka 17,25%, 31,25%, 56,25%. Konsentrasi 20% yang memiliki proses penyembuhan luka yang paling besar. Analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi 10% dan 20% berbeda signifikan (p<0,05) dengan kelompok luka bakar dan berbeda tidak signifikan dengan konsentrasi 5% dan basis salep terhadap kelompok kontrol bakar.
Keywords : Luka, Salep, Oryzias javanicus, Actinomycetes KDR 01-2.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 25 Apr 2022 02:16 |
Last Modified: | 25 Apr 2022 02:16 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15728 |