Ramadani, Nur Amalia (2022) Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Serta Fraksi Larut n-Heksan, Larut Etil Asetat, dan Tidak Larut Etil Asetat Kulit Batang Durian (Durio zibethinus Murr,) Dalam Menghambat Bakteri = Antibacterial Activity Test of Ethanol Extract, And Soluble Fraction of n-Hexane, Ethyl Acetate Soluble, and Ethyl Acetate Insoluble Durian Stem Bark (Durio zibethinus Murr.) In Inhibiting Staphylococcus aureus Bacteria Staphylococcus aureus. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
N011171011_skripsi_cover1.jpg
Download (335kB) | Preview
N011171011_skripsi_bab 1-2.pdf
Download (1MB)
N011171011_skripsi_dp.pdf
Download (817kB)
N011171011_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
NUR AMALIA RAMADANI. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol, Serta Fraksi Larut n-Heksan, Larut Etil Asetat, dan Tidak Larut Etil Asetat Kulit Batang Durian (Durio zibethinus Murr,) Dalam Menghambat Bakteri Staphylococcus aureus (Herlina Rante dan Yayu Mulsiani Evary)
Infeksi kulit merupakan suatu penyakit yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme patogen yang dapat ditangani dengan penggunaan antibiotik. Tanaman durian merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensial sebagai antibakteri karena memiliki kandungan senyawa tannin, saponin, flavonoid, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi larut n-heksan, fraksi larut dan tidak larut etil asetat kulit batang durian dan untuk mengetahui golongan senyawa fitokimia yang terkandung dalam ekstrak kulit batang durian yang memiliki aktivitas penghambatan terbesar.Kulit batang durian dimaserasi selama 3x24 jam menggunakan etanol 96%. Ekstrak etanol dipartisi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat sehingga diperoleh fraksi n-heksan, fraksi larut dan tidak larut etil asetat lalu diuji aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode difusi agar. Selanjutnya dilakukan pemisahan senyawa secara KLT untuk ekstrak yang memiliki zona hambat paling besar menggunakan eluen metanol : etil asetat (1:1) dan dilanjutkan dengan KLT Bioautografi dan skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa yang terkandung dari ekstrak yang memiliki zona hambat paling besar. Hasil menunjukkan fraksi tidak larut etil asetat memiliki zona hambat yang paling besar yaitu 10,27 mm yang termasuk kelompok antibakteri dengan daya hambat kuat terhadap bakteri uji.Akan tetapi, uji KLT-Bioautografi tidak menunjukkan penghambatan terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus.Hasil uji skrining fitokimia fraksi tidak larut etil asetat kulit batang durian mengandung senyawa fenolik pada Rf 0,8. Fraksi tidak larut etil asetat berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Kata Kunci : Ekstrak etanol, fraksi larut n-heksan, fraksi larut etil asetat dan tidak larut etil asetat kulit batang durian, difusi agar, KLT-Bioautografi, Staphylococcus aureus.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 25 Apr 2022 02:15 |
Last Modified: | 25 Apr 2022 02:15 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15725 |