PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH TANAMAN KENCUR (Kaempferia galanga L.) TERHADAP SENYAWA AKTIF DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN = The Effect of Altitude of Kencur plant (Kaempferia galanga L.) on Its Active Compounds and Antioxidant Activity


PALILATI, YUNANDAR PUTRA (2022) PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH TANAMAN KENCUR (Kaempferia galanga L.) TERHADAP SENYAWA AKTIF DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN = The Effect of Altitude of Kencur plant (Kaempferia galanga L.) on Its Active Compounds and Antioxidant Activity. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
N11115351_skripsi cover1.jpg

Download (238kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
N11115351_skripsi bab 1-2.pdf

Download (599kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
N11115351_skripsi daftar pustaka.pdf

Download (482kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
N11115351_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman yang telah banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-sehari termasuk dalam bidang kesehatan. Menurut berbagai penelitian yang telah dilakukan, diketahui tanaman kencur memiliki senyawa bioaktif diantaranya senyawa fenolik yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat tumbuh tanaman kencur terhadap senyawa aktif dan aktivitas antioksidan. Tanaman dikumpulkan dari dua tempat yang berbeda dengan ketinggian 43 mdpl dan 921 mdpl. Ekstraksi tanaman dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan diperoleh persen rendemen yaitu ekstrak kencur dataran rendah sebesar 8,34% dan ekstrak kencur dataran tinggi sebesar 6,24%. Penentuan profil kromatogram dari tanaman kencur menggunakan metode KLT dan instrumen HPLC. Profil KLT menggunakan fase diam Sillica gel 60 F254 dan fase gerak heksan : etil asetat (4:1). Profil KLT menunjukan adanya senyawa etil p-metoksisinamat dengan nilai Rf = 0,58. Pada analisis profil HPLC menunjukan ekstrak dataran rendah memiliki 15 puncak dan ekstrak dataran tinggi memiliki 14 puncak. Terdapat 6 puncak yang mirip pada waktu retensi 12,0; 12,4; 15,7; 16,0; 19,6; dan 21,7. Pada luas area dari senyawa penanda etil p-metoksisinamat ekstrak dataran rendah memiliki luas area sebesar 8308156 sedangkan pada ekstrak rimpang kencur dataran tinggi didapatkan luas area sebesar 7493809. Pengukuran aktivitas antioksidan tanaman kencur dilakukan menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazin). Pengujian aktivitas antioksidan sampel kencur dataran rendah diperoleh IC50 yang paling baik yaitu sebesar 743 bpj sedangkan pada sampel kencur dataran tinggi diperoleh IC50 sebesar 913 bpj. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ketinggian tempat tumbuh tanaman kencur (Kaempferia galanga L.) berpengaruh terhadap senyawa aktif dan aktivitas antioksidan.
Keywords : Rimpang kencur, Kaempferia galanga L., uji aktivitas antioksidan, metode DPPH, profil kromatogram

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 21 Apr 2022 06:46
Last Modified: 21 Apr 2022 06:46
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15709

Actions (login required)

View Item
View Item