Inayah, Khusnul (2022) Uji Efek Teratogenik Esktrak Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) Pada Tikus = Teratogenic Test Of White Turmeric Extraxt (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) Pada Tikus. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
N011171333_skripsi_cover1.jpg
Download (232kB) | Preview
N011171333_skripsi_bab 1-2.pdf
Download (864kB)
N011171333_skripsi_dp.pdf
Download (1MB)
N011171333_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
KHUSNUL INAYAH. Uji Efek Teratogenik Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) Pada Tikus (Sumarheni dan Yayu Mulsiani Evary)
Obat-obatan yang bersifat teratogenik seperti yang digunakan dalam mencegah dan mengobati kanker, secara umum tidak diperkenankan dikonsumsi oleh ibu hamil karena dapat melintasi plasenta serta memberikan pemaparan pada embrio dan janin (teratogenesis). Temu putih mengandung senyawa polifenol dengan aktivitas biologi sebagai antioksidan, antiinflamasi, kemopreventif, dan kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek teratogenik dari pemberian ekstrak temu putih pada tikus putih hamil. Sebanyak 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan (n=5) yaitu K1 (temu putih dengan dosis 50 mg/kgBB), K2 (temu putih dengan dosis 500 mg/kgBB), K3 (temu putih dengan dosis 1000 mg/kgBB), K4 (Kontrol Sehat), K5 (Kontrol Doxorubicin). Perlakuan pemberian ekstrak temu putih dilakukan selama 14 hari. Pada hari ke-19 kehamilan, dilakukan pembedahan pada induk tikus untuk pengambilan fetus, kemudian dilakukan pengukuran uji teratogenik meliputi jumlah total fetus tikus, panjang dan bobot fetus, kelengkapan kerangka tulang, dan resorpsi pada fetus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak temu putih tidak berpengaruh terhadap bobot, panjang, kelengkapan kerangka, resorpsi, dan kelengkapan organ pada fetus. Berdasarkan hasil uji, terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah fetus pada ekstrak temu putih dosis 1000 mg (p<0,05), namun tidak berpengaruh terhadap jumlah fetus pada dosis 50 mg, dan 500 mg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak temu putih tidak berpotensi memberikan efek teratogenik pada tikus.
Kata Kunci : Temu putih, teratogenik, uji teratogenik, kanker, antikanker.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 21 Apr 2022 06:25 |
Last Modified: | 21 Apr 2022 06:25 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15685 |