Endang, Sherly (2022) EFEKTIVITAS KOMBINASI KITOSAN SISIK IKAN BANDENG (Chanos chanos) SULAWESI SELATAN DAN BOVINE HIDROKSIAPATIT TERHADAP JUMLAH OSTEOBLAS PADA PENCABUTAN GIGI MARMUT (Cavia cobaya) = EFFECTIVENESS OF COMBINATION SOUTH SULAWESI MILK FISH (CHANOS CHANOS) CHITOSAN AND BOVINE HYDROXYAPATITE ON OSTEOBLAST OF GUINEA PIG (CAVIA COBAYA) TOOTH EXTRACTION. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
J035191010_tesis_30-03-2022 cover1.jpg
Download (279kB) | Preview
J035191010_tesis_30-03-2022 bab 1-2.pdf
Download (819kB)
J035191010_tesis_30-03-2022 daftar pustaka.pdf
Download (1MB)
J035191010_tesis_30-03-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang: Kitosan merupakan bahan alami turunan kitin terdesetilasi, yang bersifat antimikroba, biodegradibel, biokompatibel dan osteokonduktif. Saat ini sisik ikan telah banyak digunakan sebagai sumber kitosan karena memiliki kandungan kitin. Salah satunya adalah ikan bandeng (Chanos chanos) yang
merupakan hasil perikanan unggulan di Sulawesi Selatan. Pasca pencabutan gigi akan terjadi penyembuhan jaringan lunak dan keras. Osteoblas merupakan sel pembentuk tulang yang bertanggung jawab pada proses mineralisasi matriks tulang.
Bahan dan metode: Kitosan sisik ikan bandeng dibuat melalui proses deproteinase, demineralisasi dan deasitilasi. Sebanyak 27 ekor marmut dilakukan pencabutan gigi insisivus mandibula dan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu (1) kelompok perlakuan soket gigi diisi dengan kombinasi kitosan sisik bandeng dan
bovine hidroksiapatit, (2) kontrol positif soket hanya diisi dengan bovine hidroksiapatit, (3) kontrol negatif soket diisi dengan gel plasebo. Pada hari ke-7, 14 dan 28 dilakukan sacrificed untuk pengambilan jaringan soket dan
pemeriksaan histologi osteoblas. Analisis data dilakukan dengan uji Shapiro wilk, uji Levene dan ANOVA.
Hasil: Pada hari ke-7, 14 dan 28 terjadi peningkatan jumlah osteoblas yang signifikan (p<0.05) pada kelompok kombinasi kitosan sisik bandeng dan bovine hidroksiapatit dibandingkan dengan kelompok gel plasebo.
Pembahasan: Kitosan dapat berperan sebagai scaffold karena sifatnya yang biokompatibel dan berdegradibel. Selain itu, kitosan juga bersifat hidrofilik sehingga mendukung adhesi dan proliferasi sel-sel osteogenik dan mesenchymal stem cells yang berdiferensiasi menjadi osteoblas mesenkimal yang berperan penting dalam proses pembentukan jaringan tulang.
Kesimpulan: Kombinasi kitosan sisik bandeng dan bovine hidroksiapatit efektif dalam meningkatkan jumlah osteoblas pada pencabutan gigi marmut.
Keywords : kitosan; osteoblas; pencabutan gigi; penyembuhan luka.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 14 Apr 2022 05:27 |
Last Modified: | 14 Apr 2022 05:27 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15556 |