Alami, Rizky Rahmawati (2022) DETERMINASI KEKERABATAN GENETIK BERDASARKAN Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) DARI TANAMAN KELOR (Moringa oleifera Lam) YANG BERPOTENSI SEBAGAI INHIBITOR α-Glukosidase = DETERMINATION OF THE GENETIC KINSHIP BASED ON Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) IN MORINGA LEAVES (Moringa oleifera Lam) POTENTIAL AS INHIBITOR OF α-Glukosidase. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
N012181017_tesis_cover1.jpg
Download (297kB) | Preview
N012181017_tesis_bab 1-2.pdf
Download (793kB)
N012181017_tesis_dp.pdf
Download (1MB)
N012181017_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
RIZKY RAHMAWATI ALAMI. Determinasi Kekerabatan Genetik berdasarkan Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) dari Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam) yang Berpotensi sebagai Inhibitor α-Glukosidase
Kelor merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang dapat digunakan sebagai antidiabetes, kelor juga diduga memiliki keragaman genetik karena mudah ditemui dan mampu tumbuh dalam berbagai kondisi iklim. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan α-glukosidase dan hubungan kekerabatan genetik dari tanaman daun kelor yang berasal dari tiga tempat berbeda (Saragi, Bacuhau, Batumatongka) di Buton, Sulawesi Tenggara.
Sampel kelor yang digunakan diperoleh dari tiga tempat tumbuh berbeda. Kemudian dilakukan uji aktivitas penghambatan α-glukosidase dan analisis keragaman genetik dengan metode Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) menggunakan 15 primer yang dipilih secara acak.
Ekstraksi dilakukan menggunakan etanol 95% dengan cara maserasi. Hasil uji aktivitas penghambatan α-glukosidase terhadap ekstrak etanol daun kelor dari dareah Saragi, Bacuhau dan Batumatongka menunjukan nilai IC50 secara berturut-turut sebesar 18,6196 μg/mL, 10,1851 μg/mL, 10,5801 μg/mL dan kontrol positif akarbose sebesar 11,5434 μg/mL. Untuk analisis keragaman genetik diperoleh jumlah pita DNA sebanyak 49 pita DNA sampel satu (Saragi), 50 pita DNA sampel dua (Bacuhau), 56 pita DNA sampel tiga (Batumatongka). Hasil dendogram yang didapatkan memperlihatkan hubungan kekerabatan yang dekat antara sampel B2 (Bacuhau) dan B3 (Batumatongka) (dengan nilai koefisien kemiripan genetik 0,79) Dan hubungan kekerabatan yang jauh antara sampel B1 (Saragi) dan B3 (Batumatongka); B2 (Bacuhau) (dengan koefisien kemiripan 0,62; 0,71) yang berarti sampel B1 dan B3; B2 memiliki nilai keragaman genetik yang tinggi, sedangkan B1 dan B3 memiliki nilai keragaman genetik yang rendah.
Kata Kunci: Kelor, enzim α-glukosidase, RAPD
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 14 Apr 2022 05:08 |
Last Modified: | 14 Apr 2022 05:08 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15514 |