Aktivitas Senescence Uroepitelial Vesika Urinaria Tikus Model Bladder Pain Syndrome / Interstitial Cystitis yang Diinduksi Oleh Simvastatin


Hasanuddin, Abdi Dzul Ikram (2022) Aktivitas Senescence Uroepitelial Vesika Urinaria Tikus Model Bladder Pain Syndrome / Interstitial Cystitis yang Diinduksi Oleh Simvastatin. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P062191014_tesis_cover1.jpg

Download (210kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
P062191014_tesis_bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
P062191014_tesis_daftar pustaka.pdf

Download (206kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
P062191014_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Statin dapat meningkatkan resiko bladder pain syndrome / interstitial cystitis (BPS/IC), namun mekanisme pastinya belum diketahui. Kami menduga, statin dapat menginduksi peningkatan aktivitas senescence uroepitelium vesika urinaria sehingga memicu gambaran patologi BPS/IC. Pada penelitian ini, digunakan 37 tikus galur Wistar betina usia 8-10 minggu yang dibagi ke dalam tiga kelompok secara acak: simvastatin 10 mg/kgBB (n=12), simvastatin 50 mg/kgBB (n=13), dan plasebo carboxymethylcellulose 0,5% (n=12). Semua kelompok mendapatkan perlakuan melalui sonde oral selama tiga puluh hari. Setelah itu, setiap kelompok dibagi menjadi tiga subkelompok: tikus kontrol, tikus BPS/IC hari ke-0, dan tikus BPS/IC hari ke-3. Tikus kontrol atau tikus BPS/IC hari ke-0 masing-masing mendapatkan instilasi buffered saline atau protamin sulfat (PS) intravesika, dan segera diterminasi kurang dari 3 jam paska instilasi. Tikus BPS/IC hari ke-3 mendapatkan instilasi PS intravesika dan diterminasi 3 hari paska instilasi. Sesaat sebelum diterminasi, semua tikus diambil sampel urinnya untuk dilakukan pemeriksaan makroskopis dan urinalisis untuk penentuan derajat sistitis hemoragik. Semua jaringan vesika urinaria yang diambil diperiksakan persentase ekspresi Senescence Marker β-Galactosidase (GLB1) melalui metode imunohistokimia. Derajat inflamasi jaringan dan derajat kerusakan sel payung diperiksa melalui metode histopatologi standar dengan pewarnaan hematoksilin eosin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ekspresi GLB1 uroepitelial vesika urinaria pada tikus kontrol yang mendapatkan simvastatin 10 mg/kgBB dan simvastatin 50 mg/kgBB signifikan lebih tinggi (nilai p=0,000 untuk keduanya) dibanding plasebo, namun tidak pada tikus BPS/IC hari ke-0 dan hari ke-3 (p=0,571 dan p=0,214 berturut-turut). Pada tikus kontrol, pemberian simvastatin berkorelasi positif dan signifikan terhadap derajat kerusakan sel payung, derajat inflamasi jaringan, dan derajat sistitis hemoragik (r=0,650, r=0,775, dan r=0,833 berturut-turut). Pada tikus BPS/IC hari ke-0 dan hari ke-3, pemberian simvastatin berkorelasi positif terhadap semua parameter tersebut namun tidak signifikan (semua nilai p > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa simvastatin dapat memicu peningkatan aktivitas senescence uroepitelium vesika urinaria yang disertai dengan gambaran patologi BPS/IC.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: inflamasi, simvastatin, sistitis hemoragik, sistitis interstisial, senescence
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Program Pascasarjana > Ilmu Biomedik
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 12 Apr 2022 01:44
Last Modified: 12 Apr 2022 01:44
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15429

Actions (login required)

View Item
View Item