Analisis Kekuatan Rantai Jangkar setelah mengalami Korosi


Mardawiah, Mardawiah (2022) Analisis Kekuatan Rantai Jangkar setelah mengalami Korosi. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
D031171505_skripsi_cover1.jpg

Download (235kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
D031171505_skripsi_bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
D031171505_skripsi_dp.pdf

Download (912kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
D031171505_skripsi_05-04-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2027.

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Jangkar merupakan komponen perlengkapan kapal yang memiliki peran yang sangat penting dalam penjaminan keselamatan kapal. Jangkar kapal digunakan untuk membatasi gerak kapal pada waktu labuh di Pelabuhan, agar kapal tidak berpindah tempat karena mendapat gaya dari luar (angin, arus, dan gelombang). Jangkar kapal juga berguna untuk membantu penambatan kapal pada saat diperlukan. Resiko putusnya rantai jangkar disebabkan adanya keausan pada material rantai jangkar tersebut, keausan pada dasarnya memiliki beberapa mekanisme, yaitu abrasi, erosi, adhesive, fatik, dan korosi. Pada permasalahan tersebut perlu adanya analisa kekuatan chain line pada Tug boat Mega Daya 47. Hal ini bertujuan untuk mengetahui Response Amplitude Operator (RAO) dan respon struktur pada Tug boat Mega Daya 47 dan tegangan maksimum yang dialami chain line akibat pengurangan dimensi akibat laju korosi. Dari hasil analisa respon gerak RAO Tug boat Mega Daya 47 terbesar didapat ssat tertambat dalam kondisi gerakan rotasi roll sebesar 33.1258 (deg/m) pada heading 〖90〗^°. Response struktur Tug boat Mega Daya 47 terbesar didapat saat tertambat dalam kondisi gerakan rotasi roll sebesar 6730.7119 (deg²/(rad/s)) pada heading 〖90〗^°. Hasil tegangan terbesar pada mooring system sebesar 86594.047 N, yang berarti tidak melebihi nilai MBL dari chain line tersebut dengan nilai 150000 N. Safety factor chain line lebih besar dari safety factor yang dianjurkan pada standar API RP 2SK 2^nd edition. Hasil analisa kekuatan struktur chain line awal sebesar 168.73 MPa dan deformasi sebesar 0.35101 mm, pada analisis tegangan dengan pengurangan dimensi sebesar 0.2 mm/year akibat adanya laju korosi pada material dengan periode waktu 3 tahun didaptkan hasil tegangan sebesar 192.75 MPa dan deformasi sebesar 0.65605 mm, estimasi dengan periode waktu 5 tahun dari instalasi awal chain line didapatkan hasil tegangan sebesar 213.95 MPa dan deformasi sebesar 0.91133 mm. Kekuatan struktur chain line pada saat menerima beban yang bekerja pada kriteria yang aman dan tidak melebihi batas maksimum Yeild Strength sedangkan pada estimasi 10 tahun nilai deformasi yang dihasilkan melebihi batas maksimal deformasi sesuai acuan standart DNV OS E301. Pada estimasi 10 tahun dari instalasi awal chain line didapatkan hasil tegangan sebesar 309.13 MPa dan deformasi sebesar 1.6187 mm, artinya kekuatan struktur chain line pada saat menerima beban yang bekerja pada kriteria yang tidak aman dan melebihi batas maksimum Yeild Strength dan nilai deformasi yang dihasilkan melebihi batas maksimal deformasi sesuai acuan standart DNV OS E301.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Perkapalan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 06 Apr 2022 01:55
Last Modified: 06 Apr 2022 01:55
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15227

Actions (login required)

View Item
View Item