AKULTURASI ARSITEKTUR TRADISIONAL MAKASSAR BERBASIS PERUMAHAN PRODUKTIF SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN HUNIAN HUMANIS (Kasus: Permukiman Pengolah Batu Bata di Kabupaten Gowa)


Imriyanti, Imriyanti (2020) AKULTURASI ARSITEKTUR TRADISIONAL MAKASSAR BERBASIS PERUMAHAN PRODUKTIF SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN HUNIAN HUMANIS (Kasus: Permukiman Pengolah Batu Bata di Kabupaten Gowa). Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P1300315012_disertasi cover.png

Download (169kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
P1300315012_disertasi 1-2.pdf

Download (557kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
P1300315012_disertasi dapus.pdf

Download (616kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
P1300315012_disertasi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Masyarakat pengolah batu bata berkembang pesat di Sulawesi Selatan khususnya kabupaten Gowa, berdampak pada pengembangan fisik rumah tradisional Makassar akibat perubahan mata pencaharian, sehingga tujuan penelitian ini adalah: 1) mengungkapkan akulturasi arsitektur tradisional yang dipengaruhi oleh wujud ideal dan wujud sosial pada pengembangan perumahan produktif masyarakat pengolah batu bata. 2) menganalisis model hunian humanis berbasis perumahan produktif sesuai perkembangan kultur budaya Makassar. Jenis penelitian ini berdasarkan empirisisme, dengan tujuan membangun ilmu yang sesuai fakta empirik, menjelaskan secara umum kondisi lapangan yang mencakup variabel wujud ideal dinilai dari orientasi rumah, pola tapak dan ruang wilayah perumahan serta variabel wujud sosial dinilai dari gaya hidup, aktivitas dalam ruang rumah dan variabel produktif, humanis dinilai secara artificial life (al). Analisis mempergunakan mixed method : menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan 1) Akulturasi arsitektur tradisional Makassar pada pengembangan perumahan pengolah batu bata memiliki nilai-nilai original dalam wujud ideal dengan nilai prosentasi sebesar 60% unsur budaya lokal dan 40% unsur budaya modern dan akulturasi wujud sosial dengan nilai prosentasi sebesar 80% unsur budaya modern mempengaruhi pemanfaatan ruang yang sama untuk kegiatan produksi dan 20% unsur budaya lokal untuk kegiatan sosial serta wujud fisik bangunan 70% unsur budaya modern telah mempengaruhi bentuk dan material bangunan sedangkan 30% unsur budaya lokal masih kuat pada balla tingka’ ;2) Model balla tingka’ dengan siring terbuka, padaserang ri dallekang adalah hunian humanis dan produktif yang sesuai kultur budaya Makassar. Kesimpulan: akulturasi arsitektur tradisonal Makassar terimplementasi pada orientasi rumah ke jalan, bentuk balla tingka’, rumah produktif, kamarisasi pada siring/kolong dan kale balla serta padaserang ri dallekang.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 18 Dec 2020 06:36
Last Modified: 18 Dec 2020 06:36
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1518

Actions (login required)

View Item
View Item