ANALISIS MORFOMETRIK, MERISTIK DAN KERAGAMAN GENETIK IKAN LENCAM (FAMILI: LETHRINIDAE) DALAM RANGKA KONSERVASI


Afrisal, Muhammad (2022) ANALISIS MORFOMETRIK, MERISTIK DAN KERAGAMAN GENETIK IKAN LENCAM (FAMILI: LETHRINIDAE) DALAM RANGKA KONSERVASI. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L013181015_disertasi_cover1.jpg

Download (293kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L013181015_disertasi_bab 1-2.pdf

Download (722kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L013181015_disertasi_dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
L013181015_disertasi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan mengetahui status terkini kekayaan jenis ikan lencam melalui pendekatan karakter morfologi, menganalisis karakter penciri atau pembeda antarjenis ikan lencam berdasarkan frekuensi destructive fishing di perairan Manado, Makassar, dan Wakatobi. Selanjutnya, evaluasi karakter morfologi yang dipadukan dengan analisis barcoding dilakukan di Perairan Makassar, Sulawesi Selatan. Evaluasi tersebut dilakukan untuk memastikan apakah jenis ikan lencam dari perairan Makassar termasuk dalam spesies kriptik atau spesies baru. Penyediaan data dan informasi ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk merancang strategi konservasi ikan lencam. Berdasarkan ciri morfologi ditemukan 16 jenis ikan lencam. Lima jenis ikan lencam yang sebelumnya dilaporkan mendiami perairan Sulawesi tidak ditemukan dalam penelitian ini, yaitu Lethrinus laticaudis (Alleyne & Macleay, 1877), L. mahsena (Forsskål, 1775),
L. ravus (Carpenter & Randall, 2003), L. reticulatus Valenciennes, 1830, dan L. variegatus Valenciennes, 1830. Setiap jenis/spesies ikan lencam memiliki karakter penciri atau pembeda di tubuh bagian kepala, tinggi badan, dan ekor. Demikian pula dengan ikan lencam yang sejenis di tiga lokasi berbeda masing-masing memiliki karakter penciri/pembeda. Hal tersebut menunjukkan bahwa habitat dan waktu memberi pengaruh yang signifikan terhadap evolusi morfologi dan genetik, sedangkan frekuensi destructive fishing tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap variasi karakter morfometrik dan meristik ikan lencam antarpopulasi. Karakter morfologi dan susunan nukleotida ikan lencam di Perairan Sulawesi telah berevolusi, menyesuaikan habitat, sehingga berbeda dengan holotipe maupun paratipe yang tersimpan di Laboratorium Ilmu Perikanan, Miyazaki University, Jepang. Morfotipe L. ornatus Valenciennes, 1830, L. harak (Forsskål, 1775), dan L. microdon Valenciennes, 1830 di Perairan Makassar dengan holotipenya tergolong rendah, dan urutan nukelotida dengan beberapa spesies sejenis di beberapa negara juga tergolong rendah. Jenis ikan lencam lainnya, L. olivaceus Valenciennes, 1830 memiliki tingkat kemiripan morfotipe yang tinggi dengan holotipenya, tetapi variasi urutan nukleotida tergolong tinggi dengan spesies sejenis di beberapa perairan di dunia sehingga jenis ini dianggap sebagai spesies kriptik. Tujuh jenis ikan lencam lainnya, L. atkinsoni (Seale, 1910), L. erythracanthus Valenciennes, 1830, L. lentjan (Lacepède, 1802), L. nebulosus (Forsskål, 1775), L. obsoletus (Alleyne & Macleay, 1877), L. semicinctus Valenciennes, 1830, dan L. xanthochilus Klunzinger, 1870 di Perairan Makassar dan Indonesia memiliki tingkat kemiripan morfotipe yang rendah dengan holotipenya, dan tingkat kemiripan urutan nukelotida dari beberapa perairan di dunia tergolong tinggi (>97%). Morfotipe L. erythropterus Valenciennes, 1830 dan L. rubrioperculatus Sato, 1978 masih tergolong tinggi dengan holotipenya, dan urutan nukleotida di perairan lainnya di dunia juga tergolong tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kekayaan jenis (species richness) ikan lencam di Perairan Sulawesi telah mengalami penurunan jumlah jenis, dengan variasi karakter morfometrik berbeda antarpopulasi. Demikian pula jenis ikan lencam yang berasal dari Perairan Makassar memiliki tingkat perbedaan nukleotida hingga <10,603% dengan database yang tersimpan di GenBank. Empat spesies ikan lencam yang tidak terdeteksi pada penelitian ini harus dijadikan jenis skala prioritas untuk ditingkatkan peringkat status konservasinya dari status berisiko rendah (least concern) menjadi rentan (vulnerable) di IUCN Red List dan memasukkan ke dalam Konvensi Perdagangan Internasional tentang Spesies Terancam (CITES) sebagai daftar spesies yang diajukan atas permintaan pihak tertentu yang telah mengatur perdagangan spesies tersebut dan membutuhkan kerja sama negara lain untuk mencegah eksploitasi yang tidak berkelanjutan atau ilegal atau Appendiks III. Sedangkan satu jenis lainnya yang tidak ditemukan yaitu L. mahsena sejak tahun 2019 sudah dimasukkan di IUCN Red List sebagai spesies genting atau terancam (endangered).

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: barcoding, ikan lencam, karakter penciri, morfometrik-meristik, Perairan Sulawesi
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Perikanan
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 05 Apr 2022 00:45
Last Modified: 05 Apr 2022 00:45
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/15134

Actions (login required)

View Item
View Item