EFEK PENAMBAHAN CLONIDINE 1µg/mL PADA EPIDURAL BUPIVAKAIN 0,0625% FENTANYL 1 µG/mL TERHADAP NYERI PASCA BEDAH EKSTREMITAS BAWAH

Penelitian ini dilakukan untuk penambahan clonidine pada epidural
bupivacaine 0,0625% fentanyl 1µg/mL, dimana penambahan clonidine
menambah kerja analgetik dari anestesi lokal pada pasca operasi
ekstremitas bawah tanpa efek samping dan efek hemodinamik.
Penelitian ini menggunakan metode acak tersamar ganda, dan
ilakukan pada 44 sampel yang dibagi atas dua kelompok, masing-masing
kelompok 22 sampel. Pada akhir operasi, pasien mendapatkan pemberian
epidural bupivacaine 0,0625% fentanyl 1µg/mL, Clonidine 1 µg/mL
sebanyak 10 mL, lalu dilanjutkan infuse epidural agen tersebut sebanyak 5
mL. Kelompok ini kita sebut kelompok BFC. Kelompok yang lain
mendapatkan epidural bupivacaine 0,0625% fentanyl 2 µg/mL sebanyak 10
mL, lalu dilanjutkan infus epidural dengan agen tersebut sebanyak 5 mL.
Kelompok ini kita sebut kelompok BF. Skor nyeri, kebutuhan analgetik
tambahan dibandingkan antara dua kelompok tersebut. Pada penelitian ini
membandingkan efek samping, efek hemodinamik antar dua kelompok.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan
kelompok BF, Kelompok BFC memberikan efek analgetik yang lebih baik
pada pasien yang bergerak, Juga menurunkan kebutuhan analgetik
tambahan tanpa memberikan efek hemodinamik dan efek samping.
Jadi Fentanil, dan Clonidine dapat digunakan sebagai adjuvant pada
anestesi lokal epidural. Keduanya dapat digunakan dengan dosis yang
rendah untuk menurunkan kebutuhan dosis analgetik tambahan pasca
operasi. Penelitian ini menggunakan kombinasi bupivacaine , fentanyl,
clonidine , dimana kombinasi ini memberikan hasil yang memuaskan pada
penanganan nyeri pasca operasi.