UJI TOKSISITAS AKUT ORGAN GINJAL PADA TIKUS WISTAR SETELAH APLIKASI PULP-OUT: KAJIAN TERHADAP UREUM, KREATININ, DAN HISTOLOGI = Acute Toxicity Test of Kidneys in Wistar Rats After Pulp-out Application: Study of Ureum, Creatinine, and Histology


Muhiddin, Nur Fadhilah Amir Hamzah (2022) UJI TOKSISITAS AKUT ORGAN GINJAL PADA TIKUS WISTAR SETELAH APLIKASI PULP-OUT: KAJIAN TERHADAP UREUM, KREATININ, DAN HISTOLOGI = Acute Toxicity Test of Kidneys in Wistar Rats After Pulp-out Application: Study of Ureum, Creatinine, and Histology. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
J025181004_tesis_cover1.jpg

Download (281kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
J025181004_tesis_bab 1-2.pdf

Download (441kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
J025181004_tesis_dp.pdf

Download (415kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
J025181004_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (866kB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Pulpitis ireversibel adalah inflamasi pulpa yang penanganannya memerlukan anestesi atau devitalisasi pulpa sebelum dilakukan perawatan saluran akar. Devitalisasi pulpa yang umum digunakan memiliki kandungan paraformaldehid yang terbukti memberikan efek toksik pada organ ginjal. Bahan alternatif devitalisasi pulpa yang berbasis herbal telah dikembangkan yaitu pulp-out. Pulp-out merupakan kombinasi ekstrak getah jarak, akar sidaguri, dan melittin yang terbukti dapat mematikan saraf pulpa gigi kelinci akan tetapi belum diketahui keamanannya untuk diaplikasikan ke manusia. Salah satu uji toksisitas awal dilakukan pada organ ginjal yang hal ini penting dalam filtrasi dan ekskresi sisa metabolisme. Tujuan: Mengetahui efek toksisitas akut pada organ ginjal setelah aplikasi pulp-out pada tikus wistar. Metode: Penelitian eksperimental laboratoris menggunakan 12 sampel tikus wistar dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing tiga tikus, yaitu kelompok dosis ringan 50mg, kelompok dosis sedang 500mg, kelompok dosis maksimal 2500mg dan kelompok kontrol dengan waktu pengamatan 14 hari setelah aplikasi pulp-out. Parameter yang dievaluasi adalah ureum, kreatinin menggunakan indikator penilaian BCR (blood ureum creatinine ratio) dan skoring histologi ginjal. Hasil: Terjadi peningkatan BCR pada dosis maksimal 2500mg (>20mg/dl), dan degenerasi pada histologi ginjal kurang dari 75%. Kesimpulan: Pulp-out tidak menimbulkan toksisitas akut terhadap ginjal pada semua dosis dan degenerasi pada histologi bersifat reversibel pada dosis maksimal 2500mg. Pulp-out bisa dikembangkan sebagai bahan devitalisasi pulpa.
Keywords : Devitalisasi pulpa, pulp-out, urea, kreatinin, dan ginjal

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 31 Mar 2022 05:47
Last Modified: 31 Mar 2022 05:47
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/14932

Actions (login required)

View Item
View Item