ANALISIS MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK) PROGRAM A 2007 DAN PROGRAM A 2008 BERDASARKAN PERBEDAAN PENERAPAN KURIKULUM AKADEMIK

Kompleksitasnya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi, berdampak pada baik
buruknya keberhasilan studi mahasiswa mengingat motivasi adalah faktor psikhis yang bersifat non
intelektual dan merupakan daya penggerak mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar. (Ida Bagus,
2008).
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya tingkat motivasi belajar mahasiswa PSIK Program
A 2007 dan Program A 2008 berdasarkan perbedaan penerapan kurikulum akademik.
Desain yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional,
yaitu melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat. Rancangan ini berupaya
mengungkap adanya perbedaan tingkat motivasi belajar mahasiswa PSIK prorgam A 2007 dan
program A 2008 berdasarkan perbedaan penerapan kurikulum akademik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar mayoritas memiliki motivasi
tinggi yaitu 56 mahasiswa (93%) untuk Program A 2007 dan sebanyak 58 mahasiswa (96,7%) untuk
Program A 2008. Dari hasil analisis nonparametrik distribusi tidak normal, dua kelompok tidak
berpasangan (Uji Mann Whitney), diperoleh angka significancy 0,404. Berdasarkan pemaknaan nilai p
> 0,05, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara tingkat motivasi belajar
Program A 2007 dan Program A 2008 berdasarkan perbedaan penerapan kurikulum akademik.
Untuk pengembangan institusi dan penelitian kedepan, beberapa hal yang menjadi saran
bahwa melihat tingkat motivasi belajar yang mayoritas cukup tinggi dari mahasiswa PSIK Program A,
diharapkan kepada unsur-unsur penunjang pendidikan dalam hal ini akademik untuk lebih
memanfaatkan potensi tersebut dalam upaya mengembangkan kompetensi mahasiswa agar dapat
bersaing secara nasional maupun global, diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi para
pendidik untuk lebih inovatif dalam mengembangkan program pengajaran agar tingkat motivasi yang
sudah baik dapat dimaksimalkan sebagai dasar dalam upaya menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi sesuai tuntutan kurikulum, penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena
keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti, olehnya itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk
dapat lebih mengembangkan unsur-unsur dalam peneltian ini seperti kuesioner, sampel, dan terutama
variabel moderat agar memiliki hasil penelitian yang lebih berkualitas.