PENERAPAN PSAK NO. 46 (AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN) PADA PT DWI SELO GIRI MAS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan telah menerapkan
PSAK No. 46 untuk menghitung pajak penghasilan pada laporan keuangan dan
melihat bagaimana laporan keuangan perusahaan yang telah dianilisis sesuai
PSAK No. 46 serta pengaruh PSAK No. 46 terhadap laporan keuangannya.
Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif-komparatif yang
membandingkan dan menganalisis laporan keuangan perusahaan dan PSAK No.
46. Penelitian dilakukan pada PT Dwi Selo Giri Mas yang bergerak di industri
bahan kimia Kalsium Karbonat untuk bahan pembuatan cat dinding. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa PT Dwi Selo Giri Mas belum menerapkan PSAK
No. 46 dalam laporan keuangannya. Perusahaan tidak memperhitungkan adanya
aset/kewajiban pajak tangguhan dan hanya menggunakan metode hutang pajak
dalam menghitung pajak penghasilan badan. Penerapan PSAK No. 46
menyebabkan hutang pajak kini perusahaan sebesar Rp140.343.774 dan
terdapat aset pajak tangguhan sebesar Rp18.597.195 untuk tahun 2012.
Kata kunci: PSAK No. 46, Pajak Tangguhan, Beda Temporer
This research aims to determine whether the company has adopted PSAK No.
46 to calculate the income tax on the financial statements and see the company's
financial statements that have been analyzed and the impact of PSAK No. 46 on
its financial statements. In this study, used a descriptive-comparative method to
compares and analyzes the company’s fanancial statement and PSAK No. 46.
The study was conducted at PT Dwi Selo Giri Mas engaged in the chemical
industrial Calcium Carbonate for the manufacture of wall paint. The results
showed that PT Dwi Selo Giri Mas not adopted PSAK No. 46 in its financial
statements yet. The company does not take into account any deferred tax
assets/liabilities and only using the taxes payable method of calculating corporate
income taxes. The application of PSAK No. 46 causing company’s current tax
payable by Rp140.343.774 and deferred tax assets amounting to Rp18.597.195
for 2012.