STRATEGI WACANA DAN IDEOLOGI DALAM TEKS PEMBERITAAN TRI RISMAHARINI DI MEDIA MASSA: ANALISIS WACANA KRITIS

Penelitian ini bertujuan menjelaskan strategi wacana yang digunakan media massa dalam wacana pemberitaaan Tri Rismaharini selaku Walikota Surabaya dan menjelaskan ideologi media dalam pemberitaaan Tri Rismaharini selaku Walikota Surabaya.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis. Ada dua sumber data yang digunakan, yaitu media cetak online mengenai Tri Rismaharini (data primer) dan penelitian terdahulu yang relevan dengan objek penelitian, seperti buku-buku, tesis, dan artikel/ jurnal (data sekunder). Data dikumpulkan dengan metode simak yang didukung dengan teknik rekam dan teknik catat. Penganalisisannya menggunakan metode deskriptif dengan menelaah dimensi verbalnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi wacana yang digunakan oleh media pada pemberitaan Tri Rismaharini terdiri atas strategi eksklusi dan inklusi. Melalui strategi eksklusi, sikap ketiga media sebagai berikut. Media online detik.com menggunakan lima strategi ekslusi (empat passivasi dan satu nominalisasi) dan tiga belas strategi inklusi (enam objectivasi-abstraksi, empat nominalisasi-kategorisasi, dua determinasi-indeterminasi, dan satu assimilasi-individualisasi); media online liputan6.com menggunakan tiga strategi ekslusi (dua passivasi dan satu penggantian anak kalimat) dan tujuh strategi inklusi (lima objectivasi-abstraksi, satu determinasi-intedeterminasi, dan satu assimilasi-individualisasi), sementara di media online tribun.com tidak ditemukan strategi ekslusi dan hanya empat strategi inklusi (semua merupakan objectivasi-abstraksi). Ideologi yang terbangun berdasarkan strategi wacana dan skema reproduksi kekuatan pada pemberitaan di tiga media online tersebut adalah media Detik.com memarjinalkan masyarakat dan pegawai dengan mendukung beberapa kegiatan Tri Rismaharini dalam kesimpulan yang ada di pemberitaan. Sementara liputan6.com bersikap netral di pemberitaannya. Sebaliknya Tribun.com memberikan sikap tegas di dalam kesimpulan yang ada pemberitaan terlihat memarjinalkan posisi Tri Rismaharini, khususnya dilihat dari penulisan judul pada teks pemberitaannya.