ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH (Studi Kasus di Kelurahan Lakawan, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang) = ONION FARMING INCOME ANALYSIS (Case Study in Lakawan Village, Anggeraja District, Enrekang Regency)

Bawang merah merupakan tanaman umbi bernilai ekonomi tinggi ditinjau dari fungsinya sebagai bumbu penyedap masakan, industri pengolahan makanan serta dapat juga digunakan sebagai obat herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan komponen biaya, komponen penerimaan bawang merah, menganalisis pendapatan Usahatani bawang merah dan untuk mengetahui besar pengaruh luas lahan, bibit, pupuk, tenaga kerja dan pestisida terhadap produksi usahatani bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Lakawan, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan pada bulan Februari 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen biaya yang digunakan adalah biaya tetap dan biaya variabel, yang termasuk dalam biaya variabel yaitu bibit, pupuk, pestisida, biaya tenaga kerja dan biaya lainnya (solar) dan yang termasuk biaya tetap yaitu biaya pajak lahan dan biaya penyusutan alat. Sedangkan komponen penerimaan yaitu perkalian dari hasil produksi usahatani bawang merah dengan harga jual. .Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani responden Bawang Merah di Kelurahan Lakawan Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang sebesar Rp.116.226.623/Ha. Hasil analisis faktor produksi menunjukkan bahwa niali F-hitung >F-tabel ( 394,040 > 2,52) tingkat a 5%. Sehingga H0 di tolak dan H1 diterima. Secara simultan (Bersama-sama) faktor-faktor produksi mempengaruhi produksi bawang merah (Y) di Kelurahan Lakawan Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Secara persial ke lima variabel tersebut yaitu luas lahan, bibit, pupuk, tenaga kerja dan pestisida berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah di Kelurahan Lakawan Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.
Keywords : Bawang Merah, Pendapatan, Produksi